Top Choice for Your Business

Klik untuk hubungi kami >> Contact Us

Fakta Henna yang Sering Dipakai untuk Idulfitri, Apakah Aman?

Fakta Henna yang Sering Dipakai untuk Idulfitri, Apakah Aman

Masyarakat Indonesia punya segudang tradisi untuk menyambut Hari Raya Idulfitri. Salah satunya adalah mengenakan henna. Sering ditemukan di tradisi India dan Timur Tengah, henna adalah semacam tato temporer yang aman untuk dipakai karena berasal dari tanaman pacar yang dihaluskan.

Pada umumnya, perempuanlah yang lebih sering mengikuti tradisi ini. Menjelang lebaran, mereka akan menghiasi kuku, telapak tangan, punggung tangan, atau kaki dengan guratan-guratan henna. Sama seperti yang dilakukan di tradisi pernikahan.

Walaupun cukup populer di Indonesia, banyak orang yang masih mempertanyakan keamanan henna. Apakah tinta yang digunakan benar-benar aman untuk kulit kita?

Adakah efek samping yang mungkin timbul dari pemakaiannya? Yuk, temukan jawaban dari kegelisahanmu di sini!

1. Sekilas sejarah henna

Jika sekarang kita sering melihat henna dalam bentuk pasta, pada awal kemunculannya, ia berupa serbuk berwarna hijau gelap yang berasal dari daun henna atau pacar. Henna telah ada sejak sekitar 5.000 tahun lalu di India, Pakistan, Afrika dan TImur Tengah. 

Dulunya, masyarakat menggunakan serbuk ini untuk mendinginkan tubuh, karena berada di lingkungan gurun yang panas. Orang pertama yang melihat unsur dekoratif pada tumbuhan ini adalah Cleopatra. 

Baca Juga  Trik-Trik Nego Gaji buat Fresh Graduate Biar Dibayar Memuaskan

Sang ratu Mesir tersebut dikenal sering menggunakan henna untuk menghiasi tubuh dan kuku-kukunya. Dilansir dari Tribune The Express, masyarakat Mesir Kuno juga memanfaatkannya untuk menghias kuku mumi sebelum menguburkannya.

Baru setelah itu, popularitas henna sebagai penghias tubuh semakin meluas. Di India pun muncul sebuah tradisi yang mengharuskan pengantin wanita menghiasi tangan dan kakinya dengan henna sebagai tanda penguat cinta. 

2. Popularitas henna di Indonesia

Tak ada yang tahu kapan tepatnya henna mulai populer di Indonesia. Namun diduga ia dibawa oleh para pedagang dari India dan Timur Tengah ketika berkunjung ke negara kita. Masyarakat pun mulai menggunakan untuk menghias diri, terutama untuk pernikahan dan lebaran.

Kenapa masyarakat menggunakannya saat lebaran atau Idulfitri? Ternyata tradisi ini juga ada di Arab Saudi dan Pakistan. Ini dilakukan sebagai bentuk perayaan hari besar tersebut. Orang-orang Indonesia melakukannya untuk alasan yang serupa. 

Selain itu, alasan lainnya adalah Idulfitri merupakan hari libur panjang sehingga anak-anak sekolah pun tak ragu untuk mengenakannya tanpa takut dimarahi oleh guru. Apakah kamu juga begitu di masa kecil dulu?

3. Memakai henna sebagai tato temporer, apakah aman?

Pertanyaan pun bergulir pada tingkat keamanan dari henna. Apakah cairan pewarna tersebut sepenuhnya aman untuk digunakan? Adakah efek samping yang bisa menyertainya?

Baca Juga  Untungnya Beriklan Lewat Billboard, Lebih Menarik Perhatian Konsumen Lho....

Jika dibandingkan dengan tato permanen, henna pastinya jauh lebih aman. Pasalnya, pengaplikasian tato permanen ini tidak menggunakan tinta kimia dan jarum. Sayangnya, henna masih belum mendapatkan persetujuan keamanan dari Food and Drugs Administration (FDA), badan yang mengatur makanan, obat-obatan, dan kosmetik di Amerika Serikat. 

Begitu pula di Indonesia, henna pada umumnya tidak mendapatkan sertifikasi Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Walaupun begitu, penggunaannya masih tergolong aman, terutama untuk henna yang benar-benar alami tanpa campuran bahan kimia apa pun.

4. Efek samping yang mungkin timbul dari penggunaan henna

Henna memang tergolong sebagai kosmetik yang aman. Namun tetap saja ada risiko yang mengintai. Yang pertama adalah risiko alergi. FDA mengatakan bahwa mereka menerima keluhan berupa kulit menjadi kemerahan, gatal-gatal, mengelupas, hingga timbul luka dari orang yang memakai henna. 

Walaupun tak banyak orang yang mengalaminya, risiko ini tetap harus kamu waspadai. Reaksi alergi tersebut biasanya muncul karena henna yang digunakan mengandung bahan kimia lain, begitu keterangan dari FDA. Contoh bahan tersebut adalah pewarna hitam dari p-phenylenediamine (PPD).

Baca Juga  Hati-Hati, Inilah Macam-Macam Jenis Virus Flu Yang Bisa Menjangkitimu

5. Ingin aman menggunakan henna? Ikuti tip ini!

Untuk kamu yang berencana memakai henna di lebaran nanti, sebaiknya perhatikan kondisi kulitmu terlebih dahulu, ya. Jangan gunakan tato temporer tersebut di kulit yang sensitif, tipis, luka, dan gatal-gatal. Khawatirnya, ia akan memperburuk kondisi tersebut.

Orang-orang dengan riwayat penyakit kulit juga sebaiknya tidak memakai henna. Contohnya orang dengan psoriasis, eksim, penyakit G6PD, dan lain sebagainya. 

Selain itu, sebelum melukiskannya di tangan, coba tes dulu cairan henna di kulit. Diamkan selama 2 hingga tiga jam. Jika tidak ada reaksi seperti gatal, kemerahan, dan ruam, berarti kamu bisa melanjutkan proses menggambar dengan henna.

Sebaliknya, jika timbul reaksi yang aneh, maka kamu harus mengurungkan niatmu. Itu artinya kulitmu tidak cocok atau alergi dengan kandungan henna tersebut.

Terakhir, gunakan produk yang terjamin alami dan berkualitas. Kamu harus cek komposisinya terlebih dahulu. Jika ada kandungan bahan kimia yang berpotensi menimbulkan alergi, sebaiknya hindari pemakaiannya, ya. 

WhatsApp chat