Kemarin ane sudah bahas trik-trik menjawab pertanyaan killer saat interview kerja. Sekarang, ane mau bagi-bagi trik lagi nih tentang nego gaji. Buat Gan-Sis yang sudah berpengalaman, negosiasi gaji tentu bukan masalah karena sudah punya jurus dan gambaran berapa nominal gaji yang diinginkan.
Namun buat yang fresh graduate, negosiasi gaji bisa menjadi hal yang pelik.
Sebab, sebagai seseorang yang belum pernah bekerja dan baru lulus kuliah, kemungkinan besar Gan-Sis bakal kebingungan saat ditanya berapa gaji yang diharapkan. Belum lagi pihak perusahaan yang nggak jarang memandang fresh graduate“hanya” layak digaji seadanya. JAHAT!
Terus gimana dong solusinya? Tenang! Beberapa trik berikut akan mengangkat value Gan-Sis di depan rekruter sehingga gaji yang didapatkan bisa memuaskan.
Ceritakan Mimpi & Goals dalam Hidupmu
Mungkin agak terdengar tidak relevan, apa hubungannya coba, mimpi dan goals dengan gaji? Eh jangan salah! Selain tekad dan passion, untuk mengejar mimpi dan goals itu pasti butuh biaya. Ketika menceritakan hal ini, perekrut yang baik akan menghitung-hitung kira-kira berapa gaji yang cocok untuk membiayai hidup dan mimpi-mimpimu. Setelah mereka menyebutkan angka, giliran Gan-SIst memberikan gambaran detail berapa biaya yang dibutuhkan untuk semua itu.
Kalau Gan-Sist mau mencoba trik ini, gunakan bahasa yang sopan dan persuasif ya. Sebagai contoh, “Mohon maaf, jujur saya belum bisa menyebutkan nominalnya dengan pasti. Akan tetapi, saya memiliki mimpi dan goals yang harus dicapai, bla bla bla…, dan semua itu membutuhkan biaya kira – kira bla bla bla “
“Jual” Skill dan Pencapaian Semasa Kuliah
Perusahaan membutuhkan lulusan baru dengan kualifikasi terbaik baik dari sisi akademis maupun skill. Kalau dari sisi akademis, perekrut kemungkinan besar sudah melihatnya di ijazah dan transkirp nilai yang Gan-Sist lampirkan dalam CV. Akan tetapi, terkait skill Gan-Sist wajib “menjual”-nya secara langsung saat negosiasi gaji.
Caranya, utarakan skill yang Gan-Sist bisa, baik yang diperoleh dari kampus maupun yang dipelajari secara otodidak, lalu yakinkan perekrut bahwa dengan semua yang dimiliki tersebut, Gan-Sist bisa berkontribusi positif bagi perusahaan. Selain itu, Gan-Sist pun bisa menyampaikan pengalaman organisasi dan prestasi semasa kuliah untuk menambah kesan kalian berhak mendapat gaji yang layak. Karena sudah terbiasa bekerja secara team work.
Ketahui Kisaran Gaji Posisi Pekerjaan yang Dilamar
Trik lain agar mampu bernegosiasi soal gaji adalah memahami berapa gaji di bidang pekerjaan yang Gan-Sist lamar. Mudah kok ini melakukannya, bisa dengan mencari tahu dari internet, bertanya pada teman, atau keluarga saat mereka dulu bekerja sebagai lulusan baru.
Namun yang perlu Gan-Sist ingat, kisaran gaji itu bukan hal mutlak yang harus jadi pegangan lho ya. Soalnya, meski posisi dan bidangnya sama, belum tentu juga setiap perusahaan memberikan nominal gaji serupa. Karena itu, coba bandingkan gaji yang kira-kira bakal Gan-Sist terima dengan beban kerja yang mungkin akan ditemui setiap harinya. Kalau sudah jelas, nggak perlu ragu sebutkan angka.
Sekian dari ane, tidak sulit bukan dilakukan? Kalau ada yang mau menambahkan silakan banget. Karena setiap orang pasti punya perspektif dan pengalaman berbeda. Satu lagi yang penting, tetaplah tenang seperti saat Gan-Sist berada di tahap interview pertama Jangan sampai pas ditanya berapa gaji dinginkan, wajah Gan-Sist malah pucat dan kepala pusing nggak karuan. Itu mah kayaknya auto dibayar murah hahaha
