Top Choice for Your Business

Klik untuk hubungi kami >> Contact Us

Sepuluh Fakta Menakjubkan Seputar Masjid Istiqlal Yang Wajib Kamu Ketahui….

Pada tahun 2020 ini, Masjid Istiqlal sudah menginjak 42 tahun sejak pertama kali diresmikan. Banyak hal yang berubah seiring perkembangan zaman, namun Masjid Istiqlal masih berdiri kokoh hingga saat ini.

Berikut 10 fakta menarik seputar masjid yang berada di Jalan Taman Wijaya Kusuma, Jakarta Pusat ini.

Dibangun Bertepatan dengan Peringatan Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Fakta menarik yang pertama adalah saat pertama kali dilakukan pemancangan tiang pertama oleh Presiden pertama RI, Ir. Soekarno pada 24 Agustus 1961 bertepatan dengan peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Namun, karena situasi politik di Indonesia kala itu sedang memanas, pembangunan Masjid Istiqlal pun akhirnya tersendat hingga rampung 17 tahun kemudian.

Tepatnya, pada tanggal 22 Februari 1978, masjid ini akhirnya diresmikan oleh presiden pengganti Ir. Soekarno, yaitu Soeharto dengan nama Istiqlal.

Istiqlal Sendiri Memiliki Arti ‘Merdeka’
Seperti halnya masjid-masjid pada umumnya yang nama masjidnya memiliki makna tersendiri, pemilihan nama ‘Istiqlal’ untuk masjid ini pun termasuk kasus yang sama.

Pemilihan nama ‘Istiqlal’ sendiri diambil dari bahasa Arab yang berarti merdeka. Hal ini dimaksudkan untuk menghormati para pejuang yang gugur dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Selain itu, pembangunan masjid ini pun dijadikan sebagai momentum untuk mensyukuri kemerdekaan Indonesia yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa.

Termasuk yang Terbesar di Asia Tenggara Bahkan Dunia

Fakta menarik selanjutnya seputar Masjid Istiqlal adalah masjid ini termasuk yang terbesar di dunia dan Asia Tenggara. Bahkan, untuk ruang lingkup Asia Tenggara, tempat wisata Jakarta ini menjadi yang terbesar.

Baca Juga  5 Tips Makeup Tahan Lama di Hari Lebaran

Sedangkan, untuk lingkup dunia, Masjid Istiqlal menduduki posisi kesembilan sebagai masjid terbesar yang ada di dunia. Kedua hal tersebut sebenarnya tidak mengherankan.

Pasalnya, luas area masjidnya mencapai 4 hektar dan mampu menampung hingga kurang lebih 200 ribu jemaah. Tak hanya luas, interior dan eksterior masjid ini termasuk salah yang terlihat megah dan indah.

Memiliki Beduk Raksasa
Selain luas masjid yang sangat luas, Masjid Istiqlal memiliki beduk raksasa yang bahkan dinobatkan sebagai beduk terbesar di Indonesia.

Beduk yang ada di Istiqlal memiliki panjang 4 meter dengan diameter bagian depan 2 meter dan bagian belakang 1,71 meter. Soal berat, beduk raksasa ini memiliki berat 2,3 ton.

Bahan untuk membuat beduk raksasa menggunakan kayu meranti merah dari pohon yang berumur 300 tahun. Kayu tersebut diambil dari hutan di Kalimantan Timur.

Pernah Mendapat Teror Bom

Selain pernah terhambat pembangunan di periode 1961 hingga 1966, Masjid Istiqlal pernah mendapat serangan bom yang menyebabkan banyak bagian masjid rusak.

Serangan bob tersebut terjadi pada hari Senin, 19 April 1999. sekitar pukul setengah 4 sore. Akibat kejadian tersebut, puluhan jendela masjid rusak dan beberapa bagian tembok banyak yang retak.

Tak hanya kali itu saja Masjid Istiqlal mendapat teror bom dari kelompok militan. Sehingga, setelah direnovasi secara berkala, pengamanan masjid ini semakin diperketat.

Tradisi Buka Puasa Besar
Seperti di kebanyakan masjid besar di Indonesia, di Masjid Istiqlal pun memiliki tradisi untuk buka puasa besar. Makanan yang dijadikan menu berbuka ini berasal dari donatur baik personal maupun organisasi.

Baca Juga  Sedang Lelah atau Sedih? 5 Jenis Teh Ini Bisa Perbaiki Suasana Hati

Menu berbuka puasa di masjid ini pun selalu mewah dan pastinya enak. Saking banyaknya, sekitar 3.000 porsi makanan biasa diberikan bagi yang akan berbuka puasa di Masjid Istiqlal setiap harinya.

Jadi, jika di bulan Ramadan tahun ini kamu ingin menambah amal baik, kamu bisa langsung menghubungi petugas Masjid Istiqlal dalam membantu saat kamu berniat menyumbang makanan untuk yang berbuka puasa.

Dirancang oleh Arsitek Protestan
Siapa yang menyangka jika arsitektur dari masjid yang sarat akan simbol dan filosofi Islam ini ternyata dirancang oleh seorang penganut Kristen Protestan yang ada pada diri Frederich Silaban.

Pendeta asal Bonadolok, Sumatera Utara ini terpilih sebagai pemenang dari sayembara desain Masjid Istiqlal yang diadakan pada 22 Februari 1955.

Hasil karya dari Frederich sendiri dijuluki langsung oleh presiden satu itu, Soekarno sebagai by the grace of god karena berhasil memenangi sayembara. Sebagai pemenang, Frederich berhak medali emas seberat 75 gram serta uang tunai Rp 25.000,-

Memiliki Tujuh Pintu dengan Fungsi Berbeda

Fakta menarik yang satu ini akan mengupas soal fungsi dan nama yang disematkan pada 7 pintu utama yang ada di Masjid Istiqlal.

Soal nama, ketujuh pintu utama ini penamaannya disesuaikan dengan Asmaul Husna. Mulai dari Al Fattah, As Salam, dan Ar Rozzag sebagai pintu utama, dan Al-Quddus, Al-Malik, Al-Ghaffar, Ar-Rahman yang memiliki fungsi masing-masing.

Baca Juga  Bergelimang Harta, 6 Pria Ini Memilih Untuk Hidup Sederhana

Sedangkan, 7 pintu ini sendiri merepresentasikan tujuh lapis langit yang ada dalam ajaran Islam dan juga sebagai representasi tujuh hari dalam seminggu.
Pengaplikasian Kaidah Islam pada Bangunannya
Tidak hanya pintu saja yang dipikirkan sedemikian rupa sehingga disesuaikan dengan Asmaul Husna, banyak bagian lain di Masjid Istiqlal yang memang didesain yang pengaplikasiannya sesuai kaidah islam.

Kubah dengan diameter 45 meter merupakan rasa hormat dan syukur atas kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945. Untuk pilar yang berjumlah 12, angka tersebut merupakan tanggal kelahiran Nabi Muhammad SAW (12 Rabiul Awal).

Terakhir, jika kamu melihat air mancur besar yang ada di barat daya. Air mancur ini melambangkan tauhid. Ada pula menara setinggi 6.666 sentimeter yang merupakan jumlah ayat dalam Al Quran.

Dibangun di Lahan Bekas Benteng Prins Frederick
Pada awal pembangunan Masjid Istiqlal, khususnya soal lokasi di mana seharusnya masjid didirikan, presiden dan wakil presiden kala itu memiliki perbedaan pendapat.

Soekarno mengusulkan Taman Wihelmina yang berada di sekitar bangunan pemerintahan saat itu. Sedangkan, Mohammad Hatta memilih kawasan Moh. Husni Tamrin karena anggarannya lebih murah.

Setelah bermusyawarah, akhirnya ditetapkanlah Taman Wihelmina sebagai lokasi pembangunan masjid Istiqlal. Benteng Belanda Prins Frederick yang ada di kawasan tersebut akhirnya dibongkat untuk pembangunan Istiqlal.

WhatsApp chat