Teman kerja yang menyebalkan itu bukan masalah yang sesungguhnya. Tips bekerja yang akan saya bahas nanti cocok untuk siapa saja. Tips berteman di kantor ini bertugas untuk mengenali dan menerapkan bagaimana caranya agar bisa bertahan dalam kondisi seperti itu. Inilah tips-tips dari saya tentang upaya agar bisa bertahan dalam kondisi seperti itu.
1. Minta bantuan pada HRD atau atasan
Tips ini baru boleh kamu lakukan setelah berbagai upaya enggak ada yang berhasil. Kamu enggak mau kan terus-terusan berurusan dengan teman yang menyebalkan itu? Sedangkan waktu yang digunakan untuk bekerja sangat terbatas. Bisa-bisa terbengkalai jika waktu digunakan untuk menghadapinya yang jelas-jelas percuma.
Jelaskan pada atasan maupun HRD secara sistematis, walaupun enggak begitu kronologis. Bagaimanapun, HRD atau atasanlah yang menjadi penanggung jawab setiap pekerja, termasuk dirimu. Saya rasa setelah kamu beri penjelasan, pihak HRD atau atasan akan mengerti. Bukankah mereka orang-orang yang profesional?
2. Bukan ditentang, tetapi diterima
Kebanyakan orang ketika berhadapan dengan orang yang enggak disukai itu langsung ditentang. Lebih-lebih dihadapi dengan cara yang brutal. Lebih baik jangan. Itu hanya akan membuang-buang energi. Nanti kalau energi sudah terbuang, pekerjaan jadi kurang maksimal. Maksud saya begitu.
Cara yang paling tepat adalah menerima sifatnya. Jika kamu memiliki jiwa sosial yang tinggi, dekati saja dia. Anggap bahwa semua yang ia lakukan adalah perkara yang wajar. Kemudian cari tahu akarnya kenapa ia bisa berbuat ini-itu yang serba menyebalkan itu. Buatlah ia mengerti kalau bekerja itu harus profesional dan saling mendukung.
3. Berhenti atau jangan pernah membicarakan rekan yang lain
Membicarakan ulahnya hanya akan jadi beban tingkat lanjut dan terus berputar tiada akhir. Itulah salah satu yang menjadi pokok bahasan dari tips berteman di kantor dari saya. Tips bekerja dengan teman kerja seperti itu persis sebuah seni.
Untuk bisa bertahan dan mampu menghadapinya dengan baik, kita perlu sesuatu yang membuat kita bahagia dulu. Jelas, aktivitas membicarakan ulah menyebalkannya bukan solusi, tetapi masalah baru. Ketika kamu lebih suka bicara hal lainnya, kamu akan merasa lebih bahagia. Soalnya pikiran negatif tentangnya langsung teralihkan.
4. Tanggapi saja sikapnya dengan penuh kedewasaan
Sadari, bahwa sikap menyebalkannya itu enggak berbeda dengan kelakuan anak-anak yang gagal mendapatkan mainan. Biasanya seperti itu. Maka, hadapi saja sebagaimana adanya. Amat diperlukan sikap yang dewasa untuk hal-hal elementer seperti ini. Bahkan bisa jadi dengan sikap dewasa itu, kamu akan dihormati olehnya.
Dengan kata lain, saudaramu akan bertambah. Kalian akan saling mendukung pada akhirnya. Tentu saja hal itu bukan perkara yang bisa langsung diterapkan dalam waktu singkat. Tetap perlu waktu yang cukup untuk jalani prosesnya. Perlu pula pengendalian emosi dan diri secara berulang-ulang hingga bisa menguasai keadaan tiap kali bertatapan dengannya.
5. Hindari jadi sumber masalah
Jika sumber masalahnya dari kamu, urusannya bisa lebih ruwet lagi. Bagaimanapun, teman yang menyebalkan itu juga bisa memanfaatkan hal itu untuk ditunggangi demi kepentingannya. Kamu juga enggak bisa bergerak lebih leluasa ketika sumber masalahnya dari kamu. Oleh sebab itu, rajin-rajinlah untuk mengelola emosi lebih intens lagi.