Top Choice for Your Business

Klik untuk hubungi kami >> Contact Us

Physical Abuse adalah Kekerasan Fisik, Bisa Terjadi di Hubungan Asmara

Physical abuse adalah bahasa lain untuk istilah kekerasan fisik. Dibandingkan dengan bentuk lain, ini adalah sebuah kekerasan atau pelecehan yang nyata dan dapat dirasakan langsung karena bisa meninggalkan luka di tubuh korban.

Kekerasan fisik bisa terjadi di mana saja, mulai dari keluarga, lingkungan pertemanan seperti di sekolah, dan tentu saja dalam hubungan asmara.

Kekerasan fisik dalam suatu hubungan sering kali dimulai secara bertahap, misalnya dengan dorongan atau tamparan, dan kemudian menjadi semakin buruk seiring berjalannya waktu.

Kekerasan fisik pada dasarnya dilakukan oleh pasangan yang menggunakan kekuatan fisik terhadapmu, yang bisa membuatmu sampai terluka.

Banyak korban physical abuse mengatakan bahwa pelecehan fisik yang terjadi padanya dimulai hanya dengan tamparan atau dorongan.

Namun, seiring waktu perilaku tersebut menjadi semakin intens seiring dan meningkat tindak kekerasannya. Physical abuse dimulai dengan:

  1. Menyalahkan

Pelaku kekerasan sering kali menyalahkan orang lain, terutama korbannya, karena mengatakan atau melakukan sesuatu yang “menyebabkan” perilaku kekerasannya.

Dia juga mungkin mengatakan bahwa perilakunya disebabkan oleh pengaruh alkohol atau obat-obatan, atau perasaan stres atau frustarsi.

  1. Minta maaf dan menyesal
Baca Juga  Demo Tolak Lockdown di Belanda Rusuh, Mobil Polisi Dibakar!

Sangat umum bagi pelaku physical abuse untuk merasa menyesal dan meminta maaf setelah melakukan kekerasan fisik. Dia mungkin meminta maaf, memohon pengampunan, dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.

Saat melakukan ini, dia terlihat tulus menyesali perbuatannya sehingga membuat korban semakin sulit meninggalkan hubungan tersebut.

Dampak yang dirasakan korban physical abuse

Kekerasan fisik dalam suatu hubungan memiliki konsekuensi jangka panjang. Banyak penelitian telah dilakukan untuk mengetahui apa saja yang menyebabkan kekerasan fisik dalam hubungan.

Tentu saja, ada dampak fisik langsung jika kamu dilempar atau dipukul oleh pasangan. Namun, luka ini bisa sembuh, meskipun bisa menimbulkan konsekuensi yang parah dan jangka panjang.

Dalam tingkat yang ekstrem—dan yang tidak jarang terjadi, kekerasan fisik dalam suatu hubungan dapat mengancam jiwa korbannya.

Bagi mereka yang selamat dari hubungan ini, mendapatkan kekerasan yang terus-menerus di tempat yang seharusnya penuh kasih dan aman akan mengakibatkan sejumlah perubahan psikologis dan fisiologis.

Bahkan, dampak psikologis yang diakibatkan oleh hubungan penuh kekerasan sama dengan dampak yang dialami para veteran perang.

Menurut beberapa penelitian, korban kekerasan fisik dalam hubungan juga lebih rentan terkena kanker dan penyakit kronis dan sering kali mematikan lainnya.

Terlepas dari durasi, frekuensi, dan tingkat keparahannya, mereka juga berisiko lebih tinggi mengalami depresi, kecemasan, gangguan stres pascatrauma, atau kecanduan.

WhatsApp chat