Top Choice for Your Business

Klik untuk hubungi kami >> Contact Us

Pentingnya Membatasi Konsumsi Garam untuk Ginjal, Bisa Memicu Penyakit Ginjal Jika Terlalu Banyak

Ginjal punya fungsi penting untuk tubuh, yakni menyaring darah dan membuang limbah serta racung di tubuh kita.

Kalau ginjal terganggu, limbah dan racun bisa mengendap di tubuh. Karena itu, kita harus menjaga ginjal agar tetap sehat. Salah satu caranya adalah dengan membatasi asupan garam di tubuh.

Selain membersihkan darah, ginjal berperan dalam mengatur tekanan darah, menjaga keseimbangan air, hingga mengaktifkan vitamin D.

Tubuh kita mengeluarkan cairan yang tidak diperlukan dengan cara menyaring darah melalui ginjal. Rupanya, proses itu memerlukan adanya keseimbangan antara sodium dan potassium di tubuh.

Keseimbangan sodium and potassium ini berguna untuk menarik air di sepanjang dinding aliran darah ke saluran di ginjal. Jika seseorang memiliki pola makan tinggi garam, maka bisa menganggu keseimbangan sodium. Yap, garam mengandung sodium, teman-teman.

Ketidakseimbangan garam di tubuh bisa menyebabkan ginjal mengalami penurunan fungsi dan mengeluarkan lebih sedikit air. Ini menyebabkan tekanan darah yang tinggi.

Tekanan darah tinggi membuat ginjal tertekan dan bisa menyebabkan penyakit ginjal.

Dampak Mengonsumsi Terlalu Banyak Garam

Sodium dalam garam memang penting untuk mengendalikan tekanan darah. Namun jumlahnya harus seimbang. Mengonsumsi terlalu banyak garam bisa meningkatkan jumlah protein di urin.

Tingginya jumlah protein dalam cairan urin juga merupakan faktor risiko penurunan fungsi ginjal.

Baca Juga  5 Makanan Yang Justru Berbahaya Jika Dipanaskan Kembali

Pada seseorang yang sudah mengalami gangguan pada ginjal, pola makan tinggi garam juga sebaiknya dihindari karena bisa semakin memperparah kondisi penyakit ginjal.

Jika seseorang memiliki gangguan atau penyakit ginjal kronis, ginjalnya tidak bisa bekerja mengeluarkan kelebihan garam dan cairan, sehingga mengakibatkan penumpukan di dalam tubuh.

Penumpukan garam dan cairan di dalam tubuh bisa menyebabkan beberapa kondisi, yaitu:

  1. Tekanan darah tinggi
  2. Pembengkakan pergelangan kaki, tangan, dan bengkak pada bagian bawah mata
  3. Sesak napas.

Bahkan, pola makan yang terlalu banyak garam juga tidak baik bagi jantung dan meningkatkan risiko penyakit jantung dan peredaran darah.
Pada intinya, kesimbangan kadar air dan gadam di dalam tubuh memengaruhi kesehatan jantung dan ginjal serta kesehatan pembuluh darah.

Membatasi Asupan Garam
Sejak dulu, garam ditambahkan pada makanan manusia sebagai bahan pengawet, sebelum ada mesin pendingin.
Lidah kita juga sudah terbiasa mengonsumsi makanan yang diberi garam tambahan.
Namun, kita bisa membatasi asupan garam yang cukup bagi tubuh dan tidak berlebihan, kok, yaitu paling banyak 6 gram setiap harinya untuk orang dewasa. Enam gram garam itu sama dengan sekitar 1,25 sendok teh.
Meski mungkin teman-teman tidak mengonsumsi makanan dengan garam sebanyak itu, jangan lupakan juga bahwa ada garam pada camilan atau makanan ringan.
Sebaiknya, selalu periksa label nutrisi yang ada pada label makanan supaya bisa mengetahui asupan garam dari makanan yang sudah diproses.
Oh iya, dalam label kemasan, garam bisa dituliskan dengan nama garam batu, garam laut, bumbu, bawang atau garam ayam, baking powder, monosodium glutamate, dan sodium bicarbonate.

Baca Juga  Salah Satu Manfaat Almond yang Baik untuk Diet

Penyebab Penyakit Ginjal
Gangguan ginjal paling banyak disebabkan oleh kondisi diabetes dan tekanan darah tinggi. Karenanya, dua hal penyebab kondisi itu juga harus diperhatikan.
Meski gangguan ginjal disebabkan oleh ketidakseimbangan kadar sodium, namun penyebab kondisi di atas juga perlu dipertimbangkan.
Sehingga, makanan yang kita konsumsi sebaiknya dikendalikan jumlah gula, lemak dan garamnya (sodium).
Yuk, hindari mengonsumsi lima makanan ini secara berlebihan agar asupan gula, lemak, dan garam terkendali.

Mayones
Siapa yang suka mayones? Mayones memang lezat, namun sebaiknya kita membatasi konsumsinya, nih.
Tahukah kamu? Satu sendok makan mayones mengandung 103 kalori, lo.

Mayones memiliki kalori yang tinggi sekaligus kandungan lemak jenuh yang tinggi.
Ada juga mayones yang rendah kalori dan bebas lemak, namun tinggi kandungan sodium dan gulanya, serta zat tambahan lainnya.

Soda
Minuman yang satu ini memiliki kandungan gula yang tinggi.
Soda juga mengandug kalori yang tinggi, teman-teman. Jika tubuh kelebihan kalori, maka bisa menyebabkan kelebihan berat badan.
Sekitar satu kaleng soda berukuran 350 mililiter (12 oz) mengandung 152 kalori.
Penelitian juga menghungkapkan bahwa soda bisa berhubungan dengan masalah gigi, tulang, penyakit ginjal, dan sindrom metabolisme.

Baca Juga  Ini 7 Jenis Cemilan Sehat Untuk Atlet

Daging Olahan

Daging olahan seperti sosis, daging asap, kornet, mengandung sodium dan nitrat yang tinggi.
DIbangingkan dengan daging merah olahan, lebih aman bila mengonsumsi daging yang lebih sedikit kandungan lemaknya seperti ayam.
Jika mengonsumsi daging olahan, pilihkah yang kandungan sodium dan nitratnya lebih rendah.

Makanan Beku
Makanan beku bisa meningkatkan risiko diabetes tipe 2, misalnya makanan beku yang diproses, seperti pizza beku.
Makanan beku yang diproses dengan berat biasanya mengandung gula, garam, dan lemak yang tersembunyi.
Namun, makanan beku ada juga yang memiliki sodium rendah atau tidak diberi tambahan sodium. Karenanya selalu periksa label kemasan makanan beku itu, ya.

Mentega
Meski bisa melezatkan makanan, mentega juga terbuat dari lemak hewan dan bisa mengandung kolesterol , serta tinggi lemak jenuh. Margarin yang terbuat dari minyak sayur juga mengandung lemak trans. Jadi, sebaiknya batasi penggunaan keduanya dalam makanan, ya.

WhatsApp chat