PEKANBARU – Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diterapkan Pemko Pekanbaru hingga tiga kali. Hasilnya, pasien positif corona yang sempat mencapai 18 orang berkurang drastis hingga 1 orang di akhir PSBB tahap ketiga.
Wali Kota Pekanbaru Firdaus dalam konferensi pers di ruangan Multimedia Mal Pelayanan Publik (MPP), Rabu (27/5/2020), mengungkapkan, ia sudah melakukan evaluasi pra PSBB hingga PSBB tahap ketiga. Dalam rapat bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) juga dibahas langkah berikutnya yaitu New Normal atau tatanan kehidupan yang baru.
Dalam rapat evaluasi ini dibahas pra PSBB yang dimulai 23 Maret hingga 16 April. Saat itu, pasien positif corona mencapai 17 orang. Semuanya adalah klaster generasi pertama yaitu orang dari luar Pekanbaru.
Kemudian, PSBB pertama dimulai pada 17 April hingga 30 April. Ketika itu, ada 4 positif corona.
“Dari empat orang positif corona, kami menemukan generasi pertama dan generasi kedua. Artinya, ada orang dari luar masuk ke Pekanbaru terjangkit virus corona. Kemudian, ia menulari warga Pekanbaru,” kata Firdaus.
Pada PSBB tahap kedua, ada 18 pasien positif corona. Dimana, ada 15 orang datang dari luar Pekanbaru terjangkit virus corona.
Rinciannya, klaster Sukabumi 11 orang. Empat orang lainnya berasal dari klaster Jakarta, Arab Saudi, Sumatera Barat, dan Sumatera Selatan.
“Sedangkan tiga orang lainnya terjangkit akibat transmisi lokal dan terjangkit orang dari luar,” jelas Firdaus.
PSBB tahap ketiga diberlakukan pada 14 Mei hingga 28 Mei. Berarti, PSBB tahap ketiga ini berakhir besok.
“Hingga kemarin, hanya ada satu pasien positif corona. Pasien ini tidak diketahui asal penularannya,” sebut Firdaus.
Pasien positif corona ini tidak ada riwayat keluar Pekanbaru. Pasien juga tidak ada riwayat kontak dengan pasien terjangkit virus corona. Maka, pasien ini dikategorikan sebagai transmisi (penularan lokal).
“Dari tiga kali PSBB ini kelihatan bahwa ada penurunan kasus positif corona,” ucap Firdaus.