Top Choice for Your Business

Klik untuk hubungi kami >> Contact Us

Menjaga Sistem Kekebalan Tubuh Tetap Sehat; Kiat untuk Berpuasa di Pandemi

Muslim di seluruh dunia menyambut bulan puasa jelang Idul Fitri tahun ini. Namun, dengan dunia saat ini memerangi pandemi global COVID-19, mempertahankan sistem kekebalan tubuh yang sehat adalah hal terpenting dalam menjaga diri Anda tetap sehat saat berpuasa.

Sistem kekebalan berfungsi untuk mengenali dan menghancurkan mikroorganisme patogen, antigen dan zat asing yang mungkin masuk ke dalam tubuh. Jika tidak dirawat dengan baik, bakteri atau virus dapat dengan mudah masuk dan menginfeksi tubuh, menyebabkan Anda sakit.

Ahli gizi dan Ketua Asosiasi Ahli Gizi Olahraga Indonesia, Rita Ramayulis menjelaskan bahwa, meskipun jumlah asupan gizi yang diperlukan tidak berubah, umat Islam yang puasa perlu memastikan jumlah yang diperlukan termasuk dalam makanan sahur dan berbuka puasa.

“Bagi kebanyakan orang yang berpuasa, mereka cenderung memiliki waktu makan yang lebih pendek dibandingkan sebelum bulan puasa. Selain itu, mereka juga memiliki kecenderungan untuk lebih menyukai makanan dan minuman manis, yang mengurangi peluang dalam memenuhi asupan gizi yang dibutuhkan oleh sistem kekebalan tubuh, ”kata Rita, melalui siaran pers, yang diterima minggu lalu.

Baca Juga  Mengenal Apa Itu Emotional Eating, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Karena itu, Rita telah menyarankan untuk diet sehat dan seimbang yang dikemas dengan cukup vitamin dan mineral. Berbeda dengan asupan suplemen, vitamin dan mineral dari makanan tidak akan beracun di dalam tubuh dan akan tetap di dalam tubuh untuk jangka waktu yang lama.

Selain itu, berikut adalah beberapa tips bagi Anda untuk menjaga sistem kekebalan tubuh yang sehat saat puasa di bulan Ramadhan.

Protein yang cukup

Konsumsilah sumber makanan protein rendah lemak atau sedang, seperti ayam tanpa kulit, tempe, tahu, kacang hijau, atau susu, untuk setidaknya tiga kali sehari, yang bisa jadi pada waktu makan malam setelah berbuka, camilan berbasis protein sebelum tempat tidur, dan saat fajar (waktu sahur).

Konsumsi buah-buahan

Demikian pula, Anda juga perlu mengonsumsi buah tiga kali sehari. Prioritaskan buah-buahan dengan kadar air tinggi dan dimakan utuh. Di sisi lain, jika Anda memiliki rencana untuk membuat jus buah Anda, hindari menambahkan gula, krim manis, sirup, atau pemanis buatan lainnya.

Baca Juga  Dr Boyke Sebut Kaum Perempuan Ternyata Lebih Suka Pria yang Disunat, Ini Sebabnya

Konsumsilah sayuran

Pastikan untuk memasukkan sayuran yang diperlukan dalam sahur dan makanan berbuka puasa Anda. Dalam mengolah sayuran Anda, cobalah memasaknya dengan sup bening atau memasaknya dengan santan encer.

Kurang makanan manis

Kurangi konsumsi makanan dan minuman manis, karena akan melemahkan fungsi sel darah putih dalam memerangi mikroorganisme berbahaya.

Kurangi asupan lemak

Makanan dengan kandungan lemak tinggi bisa berbahaya karena bisa memicu berbagai peradangan di tubuh. Karena itu, kurangi konsumsi makanan dan minuman berlemak serta makanan olahan yang dibubuhi berbagai zat kimia tambahan.

Tetap terhidrasi

Meskipun berpuasa, Anda dapat tetap terhidrasi dengan meningkatkan asupan cairan dari air, buah, sayuran, dan sumber cairan lainnya.

Lakukan peregangan

Lakukan peregangan dan olahraga ringan beberapa kali di siang hari untuk mengurangi produksi hormon stres.

Berjemur

Berjemur dua hingga tiga kali seminggu akan membuat Anda baik untuk tubuh Anda, karena memenuhi asupan vitamin D yang diperlukan.

Konsumsi rempah-rempah

Saat merencanakan makanan untuk sahur dan berbuka puasa, pastikan untuk memasak sesuatu yang menyertakan sejumlah rempah-rempah dan rempah-rempah. Selain meningkatkan rasa makanan Anda, rempah-rempah juga menyediakan phytochemical yang dapat mencegah berbagai peradangan dalam tubuh.

Baca Juga  Tiga Resep Masakan Mudah Dan Bernutrisi Untuk Buka Puasa Anak

Kelola stres Anda

Kelola tingkat stres untuk menjaga keseimbangan hormon dalam tubuh. Jika Anda menjaga tingkat stres Anda tidak terkendali, tubuh Anda akan menghasilkan hormon kortisol yang dapat melemahkan fungsi sistem kekebalan tubuh.

WhatsApp chat