Bisnis porang, bisnis tanaman umbi – umbian yang tengah populer dan dibicarakan masyarakat, karena kisah kesuksesan para petaninya. Petani di desa Kepel, Jawa Timur misalnya, sukses menjadi miliader dengan ekspor tanaman porang. Saya sendiri juga terheran-heran dengan peluang bisnis porang ini. Membaca dari banyak artikel dan informasi dari Youtube ternyata bisnis ini serius, hingga pada ahkirnya saya tertarik untuk menulisnya.
Mungkin banyak dari Anda tidak tahu apa itu tanaman porang. Sama dengan saya, saya juga tidak tahu awalnya. Oleh karenanya agar informasi ini menjadi tuntas, lebih baik kalau saya mulai menulis artikel ini dengan topik pembahasan yang paling dasar hingga pada ahkirnya Anda bisa menyimpulkan sendiri, apakah tanaman ini benar-benar bisa menjadi peluang bisnis yang bagus atau tidak untuk Anda. Setuju? ok kita mulai…
Apa Tanaman Porang itu?
Porang atau biasa disebut iles-iles adalah jenis tanaman umbi-umbian dengan nama spesies Amorphophllus muelleri. Yang saya tahu dari beberapa sumber yang saya baca, tanaman porang memiliki manfaat untuk bahan penjernih air, kosmetik, tepung dan juga untuk pembuatan “jelly” dan lem yang dibeberapa tahun belakangan sering diekspor ke luar negeri. Tanaman ini banyak mengandung glucomannan dalam bentuk tepung.
Glucomannan itu sendiri adalah serat alami yang dapat larut didalam air dan bisa digunakan sebagai emulsifier dan pengental makanan. Selain itu tanaman porang juga dapat digunakan sebagai bahan pembuat lem yang ramah lingkungan dan pembuatan part pesawat terbang. Tanaman porang adalah jenis tanaman yang toleran dengan naungan sampai dengan 60%, demikan info yang saya dapat dari laman resmi Kementrian Pertanian.
Informasi lebih lanjut yang perlu Anda tahu, taman porang dapat berkembang dan tumbuh pada jenis tanah apa saja dari ketinggian 0 sampai dengan 700 mdpl. Bahkan tanaman porang memungkinkan untuk dibudidayakan di dalam hutan dengan naungan tegakan tanaman lian dan bibitnya bisa Anda dapatkan dari batang umbi porang yang dipotong ataupun umbi porang yang sudah memiliki titik tumbuh yang ditanamkan secara langsung, tidak begitu sulit saya kira.
Bisnis Porang dan Harga Jual di Pasaran
Menurut Badan Karangtina Pertanian, ekspor tanaman porang pada tahun 2018 tercatat sebesar 254 ton, dengan angka atau nilai ekspor hingga Rp 11,31 miliar ke negara Australia, Vetnam, Tiongkok, dan Jepang. Beberapa sentral pengolahan tepung dari porang saat ini ada di Madiun, Pasuruhan, Maros, Wonogiri dan Bandung.
Namun demikan, bisnis porang, tidak banyak diketahui oleh orang. Padahal kalau dilihat dari manfaat dan pelaku-pelaku bisnis porang yang ada, bisnis ini bisa dikatakan memiliki peluang yang sangat besar karena hampir seluruhnya dieksport ke luar negeri. Artomoro Rianto contohnya. Ketua LMDH yang mengelola lahan lebih dari 500 hektar di Kabupaten Nganjuk mengaku tidak mengetahui bisnis porang memiliki peluang yang sangat besar. Padahal dalam luasan 1 hektar lahan yang dikelolanya bisa menghasilkan 15 ton umbi porang yang selama ini menjadi komoditi ekspor, sangat disayangkan sekali.
Berdeda dengan Suyatno, Ketua MPSDH atau Masyarakat Pengelola Sumberdaya Hutan Kabupaten Madiun yang sudah mengetahui bisnis porang ini sejak tahun 2018. Menurutnya bisnis tanaman porang saat ini bisa mengangkat kesejahteraan masyarakat sekitar. Harga umbi porang dikisaran Rp 2.500 per satu biji umbi dengan kisaran berat 4 kg. Dalam hitungannya 100 pohon dapat menghasilkan Rp 1.000.000.
Untuk luasan lahan 1 hektar, bisa ditanam kurang lebih 6000 bibit, sehingga dapat menghasilkan kurang lebih 24 ton/hektar, dengan perhitungan 6000 dikalikan 4 kg. Maka dengan demikian, dalam hitungan kasarnya, dalam satu hektar dapat menghasilkan kurang lebih 24 ton umbi porang, dan dikalikan harga umbi porang Rp 2.500/kg, sehingga kurang lebih dapat menghasilkan Rp 60 juta, “katanya.
Nah, bagaiamana dengan Anda? tertarik untuk bisnis porang? Saran saya jangan terburu-buru menyimpulkan ya. Pelajari lebih dalam lagi sebelum Anda mengambil kesimpulan. Apa yang saya tuliskan di atas hanyalah gambaran singkat yang saya dapat dari berbagai sumber. Lihat bagaimana prospek kedepanya dan lihat bagaimana bisnis porang ini dijalankan secara langsung oleh pelaku-pelaku bisnisnya agar Anda bisa mendapat gambaran yang lebih akurat. Ingat!! menjalankan bisnis tidak hanya melihat peluang, tapi juga berbicara kemampuan Anda dalam menjalankan bisnis tersebut. Ada yang mau ditanyakan?