Banyak mitos di dunia otomotif, salah satunya menabrak kucing konon bisa membuat celaka pengendara dan bahkan penumpangnya. Mitos ini begitu dipercaya sehingga ada yang sampai menguburkan kucing yang mati tertabrak.
Sebab menguburkan kucing yang mati tertabrak konon bisa menangkal nasib sial. Benarkah demikian? Tak ada yang tahu persis, tentu saja. Namanya juga mitos. Benar tidaknya hanya kucing, ups maksudnya Tuhan, yang tahu pasti.
Namun asal mula mitos menabrak kucing bisa bikin sial agaknya bisa kita lacak dengan menelusuri sejarah kucing berikut.
1. Kucing pernah dianggap sebagai penjelmaan Dewi Bastet
Kucing telah menjadi binatang peliharaan manusia sejak lama. Bahkan pada tahun 4.000 SM, kucing sudah dipelihara oleh orang-orang Mesir. Saat itu kucing dipelihara untuk menjaga bahan pangan dari jarahan tikus.
Bahkan orang-orang Mesir Kuno ada yang menganggap kucing sebagai jelmaan Dewi Bastet. Sehingga, selain dipelihara, kucing juga sangat dijaga. Bahkan kucing diperlakukan sebagai manusia.
Saat itu, siapa pun yang membunuh kucing akan dibunuh. Kucing yang mati pun akan dikuburkan layaknya manusia. Mungkin dari tradisi Mesir Kuno ini kemudian muncul mitos menguburkan kucing yang mati tertabrak bisa mencegah nasib sial.
2. Kucing sering diasosiasikan dengan penyihir
Lain di Mesir, lain pula di Eropa. Pada Abad pertengahan, masyarakat Eropa kerap mengasosiasikan kucing dengan penyihir. Karena itu kucing diburu. Saat itu banyak kucing yang mati dibakar atau dilempar dari tempat yang tinggi.
Perburuan terhadap kucing ini membuat tikus merajalela. Tikus-tikus tersebut menyebarkan wabah pes yang saat itu membunuh jutaan orang di Eropa. Wabah tersebut kemudian dikenal dengan nama Black Death.
Beberapa orang kemudian mengira wabah Black Death muncul akibat dosa mereka membunuhi kucing. Kisah ini sangat mungkin menjadi awal mula mitos membunuh kucing akan berujung pada kesialan.
3. Kucing punya tempat istimewa dalam Islam
Kucing memiliki tempat istimewa bagi umat Islam. Nabi Muhammad SAW dikabarkan sangat menyayangi binatang satu ini. Beberapa hadis juga melarang umat Islam menyakiti kucing.
Bahkan salah seorang sahabat nabi, yakni Abu Hurairah, mendapat julukan ‘Bapaknya Kucing’ karena kedekatannya dengan kucing. Karena tempatnya yang istimewa dalam Islam, banyak orang kemudian memelihara dan merawat kucing. Bahkan ada yang menganggapnya seperti keluarga sendiri.
Bisa jadi dari perlakuan terhadap kucing yang istimewa ini kemudian membuat pengemudi lebih berhati-hati jika ada kucing di jalanan. Mereka akan merasa sangat bersalah jika menabrak kucing.
Perasaan bersalah inilah yang kemungkinan membuat pengemudi tersebut menjadi hilang konsentrasi sehingga terjadi kecelakaan. Tapi, sekali lagi, ini hanya kemungkinan. Sebab mitos memang sulit sekali dibuktikan kebenarannya.
So, selalu berhati-hati saat mengemudi, ya!