Ya, istilah “penyakit siput gila” merujuk pada infeksi parasit yang dikenal sebagai Angiostrongyliasis atau infeksi cacing paru-paru tikus (Angiostrongylus cantonensis). Penyakit ini bukanlah istilah medis formal, tetapi dalam beberapa kasus disebut demikian karena infeksi ini berasal dari konsumsi siput atau keong yang terinfeksi cacing tersebut.
Apa Itu Cacing Paru-paru Tikus?
Cacing Angiostrongylus cantonensis adalah jenis parasit yang umumnya menginfeksi tikus, tetapi larvanya dapat menyebar melalui siput, keong, dan kadang-kadang hewan lainnya. Ketika manusia tanpa sengaja menelan siput atau larva cacing dari makanan atau air yang terkontaminasi, mereka dapat terinfeksi oleh parasit ini.
Gejala Infeksi Cacing Paru-paru Tikus
Infeksi cacing ini dapat menyebabkan meningitis eosinofilik, yaitu peradangan pada selaput otak dan sumsum tulang belakang, yang bisa memicu gejala seperti:
- Sakit kepala yang parah
- Mual dan muntah
- Demam
- Kaku pada leher
- Gangguan neurologis, seperti penglihatan kabur atau kesulitan menggerakkan bagian tubuh tertentu
Bagaimana Penularannya?
Manusia bisa terinfeksi dengan memakan siput atau keong mentah atau setengah matang yang membawa larva cacing. Penularan juga bisa terjadi jika sayuran atau buah yang terkontaminasi lendir siput (yang mengandung larva) tidak dicuci dengan baik sebelum dikonsumsi.
Pencegahan
- Hindari mengonsumsi siput, keong, atau serangga lain secara mentah.
- Cuci sayuran dan buah-buahan dengan baik sebelum dikonsumsi.
- Pastikan makanan laut dimasak hingga matang, terutama jika dikonsumsi di daerah di mana infeksi ini umum terjadi, seperti beberapa wilayah tropis dan subtropis.
Kesimpulan
Penyakit “siput gila” ada dan merujuk pada infeksi yang diakibatkan oleh cacing paru-paru tikus (Angiostrongylus cantonensis). Meskipun tidak umum, penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi serius, terutama bila menyerang sistem saraf.