Top Choice for Your Business

Klik untuk hubungi kami >> Contact Us

7 Hal yang perlu diperhatikan dalam Pembuatan Konten Marketing

7 Hal yang perlu diperhatikan dalam Pembuatan Konten Marketing

Akhir-akhir ini, mustahil untuk membaca sebuah newsletter, Google alerts, atau mengunjungi situs berita tanpa membaca sesuatu yang merupakan hasil dari aktivitas content marketing. Seolah-olah seluruh industri marketing sedang berusaha menyakinkan dunia bahwa ini adalah cara yang akan dilakukan di masa depan. Walaupun begitu, sangat sedikit jumlah tips dan nasehat mengenai cara bagi sebuah brand untuk mulai masuk ke dalam dunia content marketing.

Perkembangan teknologi dan munculnya social media sebagai media marketing sudah mengeleminasi kebutuhan akan channel distribusi yang tradisional. Tapi, jika kita ingin membuat konten yang bagus dan bisa menampilkannya untuk audiens yang tepat, kita tetap membutuhkan kreatifitas dan kemampuan yang cukup.

Untungnya, sudah ada cukup banyak perusahaan yang berhasil menjalankan content marketingdengan baik, sehingga Anda bisa belajar content marketing dan usaha mereka bisa dicontoh oleh kita. Berikut ini adalah beberapa hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam melakukan marketing konten:

1. Jangan Berhemat saat Membuat Desain

Jika ingin dianggap serius oleh konsumen Anda, sangat penting untuk membuat konten Anda menarik dipandang mata. Salah satu contoh yang baik adalah situs Ecomagination yang dimiliki oleh General Electric Company, yang berhasil membuat pembahasan tentang isu inovasi dan keadaan lingkungan menjadi lebih ‘hidup’. Konten dengan kualitas seperti ini adalah sesuatu yang akan membuat pengunjung terus kembali untuk melihatnya.

Baca Juga  7 Kebiasaan yang Menyebabkan Lemak Menumpuk di Perut

Menggunakan rasio 16:9 membuat pengunjung melihat situs Anda sebagai situs premium, sama halnya saat kita menggunakan gambar dengan kualitas tinggi yang memenuhi keseluruhan frame. Pada umumnya, perbandingan antara teks dan gambar sudah mulai bergeser. Dalam satu halaman, hanya akan ada lima sampai enam paragraf, tidak lebih. Konten yang disuguhkan memiliki kualitas setingkat majalah dan foto setingkat situs daily deals. Mr Porter melakukannya dengan sangat baik.

2. Buatlah Konten Multimedia

Sama halnya dengan berinvestasi dalam desain. Membuat variasi tipe konten yang Anda gunakan adalah sesuatu yang esensial untuk membentuk pengalaman user yang menarik dan menyenangkan dan membuat mereka terus meng-klik untuk melihat hal lain. Tory Burch, mengkombinasikan video, slideshow, foto, dan bahkan playlist dalam blog miliknya, yang berhasil menarik hampir 200,000 unique visitors setiap bulannya.

3. Jangan Langsung Menuju ke Penjualan

Walaupun tujuan utama dari semua kegiatan marketing adalah untuk menghasilkan penjualan, marketing konten menggunakan cara pendekatan yang lebih tidak langsung. Fokusnya adalah mengedukasi, menghibur, dan mengantarkan nilai ke tangan konsumen, bukannya menjual produk dan jasa Anda secara langsung. Sebagai contoh yang baik, lihatlah Unilever’s The Adrenalist. Konten situs tersebut menggabungkan berita dan informasi tentang petualangan, olahraga ekstrim, peralatan yang berhubungan, dan perjalanan. Pada dasarnya situs itu menyediakan tempat berkumpul (online) untuk orang-orang yang hobi bertualang dan memacu adrenalin mereka.

Baca Juga  Rincian Biaya Bangun Rumah Ukuran 7×9.

4. Ciptakan Keseimbangan

Harus ada keseimbangan antara konten yang dibuat secara professional dan konten yang dibuat oleh user. Tidak ada yang meragukan bahwa menujukkan profesionalitas adalah kunci kesuksesan, tapi mendengar dan mengikutsertakan suara dari pelanggan sama pentingnya. Kraft dan General Mills sudah menjalankan hal ini dengan baik, dengan cara membuat audiens mereka terlibat untuk mengumpulkan resep yang sudah mereka buat ke dalam situs perusahaan, KraftRecipes.com dan Tablespoon.com. Evernote, perusahaan yang membuat aplikasi penunjang produktivitas, juga melibatkan konten dari publik dengan cara membuat blog yang berisi tips and trick buatan user.

5. Jangan Membuat Jalan “Buntu”

Saat membicarakan tentang content marketing, kita tidak boleh membuat user menunggu kita. Waktu terbaik untuk berhubungan dengan audiens Anda adalah saat mereka sedang berada dalam mode ‘content consumption’, sehingga setiap halaman dalam situs Anda harus memiliki banyak tautan (link) ke konten-konten lainnya. Sebuah perusahaan yang sudah hebat dalam menjalankan ini adalah L’Oreal, yang di belakang layar situs Makeup.com. Sebuah artikel tentang sunscreen akan memiliki link ke video-video, ‘tip of the day’, artikel lain yang sedang banyak dibaca user lain, dan saran untuk membaca cerita yang lebih lengkap.

Baca Juga  Kulit Kaki Mengelupas? Ini Penyebabnya

6. Mudahkan User untuk Melakukan Sharing

Jika Anda membuat konten yang luar biasa, maka kemungkinan besar Anda akan mendapat banyak fans, sehingga penting untuk menyediakan fitur share untuk mereka yang ingin membagikan konten Anda pada teman-temannya. Cobalah lihat contoh dari ahli otomatisasi marketing dari Marketo. Blog mereka menyediakan tombol untuk sharing di Facebook, Twitter, dan Google+. Penambahan sebuah tombol ‘like’ dan link Disqus dibawah setiap post akan memungkinkan datangnya pembaca lain di luar batas yang dimiliki situs Anda, membuat pengaruh dengan ripple effect (riak air).

7. Jangan Melupakan Media Offline

Sebuah strategi online yang solid bisa menjadi salah satu kunci untuk membuat konten online Anda menjadi lebih hidup, menumbuhkan hubungan dengan audiens Anda, dan menarik audience baru. Red Bull tidak ada bandingannya dalam content marketing dan bisa menggabungkan marketing online dan offline sehingga bisa sejalan dengan olahraga ekstrim. Selain memiliki situs dan majalah yang sangat populer, Red Bull mengadakan berbagai event olahraga, dimulai dari freestyle motocross, kereta luncur, dan lomba balap. Event offline ini bisa memungkinkan mereka untuk membangun hubungan dengan komunitasnya dengan cara yang sangat natural.

sumber : buattokoonline.id

WhatsApp chat