Saat ini rasanya mudah ya untuk membeli barang-barang yang kita inginkan walaupun belum cukup uang untuk membelinya. Semua kemudahan tersebut dijawab dengan adanya sistem kredit, baik itu kartu kredit, KTA (Kredit tanpa Agunan), KPR (Kredit Pemilikan Rumah), KPA (Kredit Pemilikan Apartemen), KKB (Kredit Kendaraan Bermotor), dsb. Tentu saja kredit memang menjawab kebutuhan Anda untuk membeli suatu barang dalam waktu cepat, Anda tinggal mencicil sedikit demi sedikit sampai lunas. Hanya saja, Anda juga harus ingat bahwa sistem cicil-mencicil ini juga harus disertai dengan kemampuan membayar yang jelas. Mengapa? Sebab seringkali banyak orang yang mulai mencicil tanpa memperhitungkan kemampuan membayar, sehingga ujung-ujungnya menjadi terjerat utang.
Kondisi finansial Anda yang sehat bisa saja berujung pada masalah jika Anda tidak memonitor utang yang dimiliki saat ini. Lantas, meskipun sering menggunakan kartu kredit maupun kredit lainnya ke pihak bank, dari mana kita tahu bahwa jumlah utang yang kita miliki saat ini sudah terlanjur berlebihan dan tidak sehat lagi? Yuk, langsung saja kita simak dari tanda-tanda di bawah:
Total Tagihan per Bulan Lebih dari 40% dari Gaji
Langkah paling nyata untuk mulai melihat apakah utang yang Anda miliki saat ini sudah berlebihan adalah dengan mengumpulkan seluruh tagihan. Cobalah untuk mulai mengakumulasikan seluruh jenis utang yang Anda miliki saat ini, mulai dari cicilan seluruh kartu kredit, cicilan KPR, KPA & KKB (jika ada), serta cicilan KTA (jika ada). Jika total cicilan per bulan dari keseluruhan ternyata lebih dari 40% gaji yang Anda dapatkan per bulan, artinya Anda memiliki potensi untuk terjerat dalam masalah utang dalam waktu beberapa bulan ke depan. Sebenarnya hal ini masih bisa diatasi jika Anda masih memiliki penghasilan tambahan, misalnya melalui pekerjaan sampingan.
Mulai Menumpuk Pembayaran Cicilan karena Merasa Berat
Tanda lain untuk mengetahui apakah utang mulai berlebihan adalah ketika Anda sudah mulai menumpuk pembayaran tagihan bulanan yang dikirimkan dari bank penerbit kartu kredit. Biasanya, salah satu ‘penyakit’ orang yang menghindari masalah adalah dengan mencoba sebisa mungkin untuk tidak peduli dan mengurusnya sama sekali. Padahal sebenarnya Anda sedang menumpuk pembayaran karena tidak lagi mampu membayar akumulasi cicilan yang wajib dibayarkan setiap bulan. Jika Anda menemukan tanda ini, hati-hati ya! Mungkin Anda sudah harus mencari jalan keluar untuk terbebas dari utang yang banyak.
Mulai Membayar Minimum Payment
Tanda lain yang bisa dilihat adalah ketika Anda mulai secara rutin membayar tagihan kartu kredit dengan metode minimum payment. Minimum payment kartu kredit merupakan pembayaran yang dilakukan oleh pemilik kartu kredit dengan hanya membayarkan (rata-rata) 10% dari total tunggakan + tagihan yang masih belum lunas di bulan sebelumnya (jika ada). Langkah ini sangat digemari karena ketika memiliki utang yang menumpuk, namun uang yang dimiliki tidak mencukupi, Anda bisa tetap terbebas dari blacklist dengan membayar sedikit.
Nyatanya, pembayaran dengan melakukan minimum payment sebenarnya hanyalah menimbun utang tanpa menyelesaikannya sama sekali. Anda tetap tidak dapat menghindari bunga yang tetap berjalan di balik pembayaran tagihan kartu kredit dengan minimum payment. Selain itu, jika Anda tetap bersikukuh melakukan pembayaran dengan metode tersebut, yang ada hanyalah memperlambat pelunasan utang, sehingga Anda akan semakin lama terbebas dari bayang-bayang tagihan yang berat.