Himbauan penecegahan-pencegahan virus covid-19 saat ini sedang digalakan oleh seluruh Pemerintah dan masyarakat di Dunia.
Dibawah arahan WHO (World Healt Organization) yang mengatur penanganan dan pencegahan-pencegahan penyebaran virus covid-19 atau corona.
Melihat penyebaran virus yang satu ini yang cepat dan meluas, virus ini pun ditetapkan menjadi wabah pandemi virus, yang diharapkan dengan naiknya status tersebut Negara-negara terdampak bisa mengambil sikap untuk mencegah penyebaran dan menekan angka kematian.
Kini semua Negara telah menetapkan status gawat pandemi corona, pemerintah dari hampir seluruh Negara di Dunia juga telah mengambil sikap dan langkah tegas untuk melindungi masyarakat di Negaranya.
Dari mulai memberlakukan lock down total, lock down wilayah atau karantina wilayah, memberikan himbauan kepada masyarakat untuk tetap stay at home, work from home, sosial distancing, memberikan subsidi-subsidi di berbagai bidang dan tak lupa juga mengingatkan untuk selalu menjaga keamanan.
Jika dilihat dari cara penyebaran virus corona ini yang melalui droplet dan cairan tubuh, maka cara-cara yang diambil untuk sosial distancing sudah tepat karena dengan menjaga jarak sosial maka penyebaran virus ini akan sulit terjadi.
Kerja sama antara masyarakat seluruh kelas sosial dan pemerintah saat ini harus terjalin dengan baik, jika tidak searah dan setujuan maka sangat sulit sekali untuk bisa keluar dari masalah virus covid-19.
Berbicara mengenai cara pencegahan virus covid-19, ternyata di seluruh Negara-negara di dunia mempunyai cara unik dan menarik. Sangat menginspirasi dan bisa dikatakan anti mainstream.
1. Sosial Distancing
Peneraban sosial distancing seperti yang telah dibahas di atas, saat ini menjadi cara terbaik.
Covid-19 sampai saat ini belum ditemukan obat dan vaksinnya, hanya diketahui cara pencegahannya dari cara penyebaran dan salah satunya menjaga jarak sosial ini.
Di Negara Denmark memberlakukan sosial distancing dengan sangat ketat, supermarket dan mini market membuat garis dan gambar jarak untuk antrean para pembeli.
2. Lansia Sosial Distancing
Untuk melakukan perjalanan keluar rumah tentu untuk para kaum lansia atau jompo tidak mungkin terjadi jika tanpa pendamping pengasuh.
Mereka hanya dapat menghabiskan waktu di panti asuhan dengan keadaan seperti saat ini.
Apa lagi melihat kebanyakan orang yang terdampak virus corona, adalah mereka yang sudah lansia dengan daya imun rendah. Sebab itu salah satu panti asuhan membuat sebuah permainan bingo dengan jarak main yang aman.
3. Sopir Taksi
Bagi penyedia jasa pengantar seperti ojol dan taksi, tentu himbauan untuk work from home sangat sulit atau bahkan tidak mungkin dilakukan, karena tugas mereka adalah mengantarkan barang atau orang ke tempat tujuan yang menuntut mereka harus keluar dari rumah dan berada di jalanan.
Di balik kebutuhan dan perjuangan, tentu mereka juga tetap harus menjaga kesehatan. Tidak habis akal, seperti di dalam gambar, ada seorang sopir taksi yang melindungi dirinya dengan membuat sebuah tenda plastik di belakang kemudi. Untuk menjaga penyebaran virus covid-19 dari droplet penumpang atau customernya!
4. Iklan Menkes Saudi Arabia
Kita pasti bertanya-tanya, apa yang ada di papan iklan tersebut.
Ternyata pemerintah Saudi Arabia ini sangat inspiratif, membuat sebuah papan iklan yang berbunyi:
Terima kasih untuk siapa pun yang tak membaca tulisan ini, tetaplah berada di rumah!
Kalimat tersebut adalah sebuah iklan perhatian pemerintah terhadap masyarakatnya, yang mau patuh terhadap perintah dan himbauan.
Dan harapannya masyarakat tetap stay di rumah sampai semua masalah selesai.
5. Kedai Tanpa Meja Kursi
Jika di Negara kita masih ada kedai dan cafe yang buka di tengah himbauan untuk work frome home, berbeda dengan keadaan kedai kopi yang satu ini.
Meski pun mereka tetap buka, mereka menghilangkan meja dan kursinya agar para pembeli tidak duduk dan segera pergi setelah membeli kopi.
Mereka mendengarkan pemerintah untuk tidak mengadakan sebuah perkumpulan atau keramaian yang bisa mengakibatkan penyebaran virus corona.
Seperti ini lah bentuk empati dari para pemilik kedai yang bisa dilakukan!
6. Cukur Rambut
Pada umumnya tukang cukur rambut atau barber shop mereka harus berhubungan dan bersentuhan fisik dengan para customernya karena memang tugas mereka memangkas rambut. Tapi karena saat ini dilarang melakukan kontak fisik, maka barber shop ini berinisiatif mencukur dengan cara yang berbeda. Menggunakan galah pangkas rambut yang cukup panjang!
Awas kenak potong telinga ….
7. Ojek Jaga Jarak
Seperti halnya sopir taksi unik di atas, kali ini ojol unik.
Untuk menghindari bersinggungan langsung dengan penumpang, salah satu ojek ini terinspirasi membuat tempat duduk dari kayu yang bisa diseret dengan menggunakan motor.
Nampak nyeleneh, namun ide dari ojol Indonesia ini tidak dapat diremehkan karena sangat menginspirasi.
Video ojol ini pun viral di medsos karena keunikannya!
8. Beli 2 Harga Berlipat
Hand sanitizer saat ini menjadi barang langka yang mahal harganya di Indonesia, ini semua terjadi karena ulah dari para oknum tidak bertanggung jawab yang menimbun hand sanitizer dan orang-orang yang berlebihan membeli hand sanitizer sampai orang lain tidak kebagian.
Tapi super market dan mini market Denmark ini mempunyai cara pandai untuk mencegah penimbunan dan pembelian HS dalam jumlah banyak, dengan menerapkan beli satu harga normal, beli dua harga naik berkali-kali lipat yang pastinya sangat mencekik.
Dengan cara seperti ini maka para pembeli akan berpikir ulang untuk membeli HS.
9. Sentuh Tombol dengan Tusuk Gigi
Saat hendak menyentuh tombol pintu lift kita pasti ambigu, takut tertular dari cairan yang melekat di tombol lift.
Karena itu kita harus menggunakan cara-cara aman agar tidak tertular corona, salah satunya seperti cara ini.
Menyentuh tombol lift menggunakan tusuk gigi, dan setelah menggunakannya tusuk gigi dimasukan ke dalam wadah yang telah disediakan.
10. Makanan Berbungkus Ganda
Penggunaan dua pembungkus makanan ini nampaknya sangat rekomended sekali, karena biasanya para customer membeli dengan menyentuh bebas barang sehingga bisa meninggalkan jejak bekas cairan di bungkus makanan. Jika semua makanan dibungkus, maka bisa sedikit mengurangi penyebaran virus corona ini.