Dengan perkembangan dunia yang bergerak begitu cepat, tak pelak, memahami kesehatan fisik maupun jiwa menjadi hal yang harus diperhatikan dengan baik. Khususnya menyoal mental illness, gangguan ini bisa dialami oleh siapa saja terutama di kalangan millenial. Mengapa ini bisa terjadi?
Maraknya pengakuan diri sendiri mengidap mental illness di kalangan millenial ini semakin banyak. Apalagi saat film Joker (2019) yang disutradarai oleh Todd Phillips ini mulai serentak ditayangkan di bioskop-bioskop pada pertengahan Oktober lalu.
Walaupun akhirnya banyak yang menyadari pentingnya menjaga kesehatan mental, mengakui diri sendiri mengidap mental illness tentu salah kaprah. Pasalnya, kamu tentu harus membutuhkan konsultasi terlebih dahulu ke psikolog atau psikiater sebelum benar-benar mengetahui apakah kamu mengidap mental illness ataupun tidak.
Nah, kira-kira sebenarnya faktor apa sajakah yang berpengaruh terhadap kesehatan mental seseorang. Simak ulasan singkat \berikut ini yang wajib kamu perhatikan dengan baik.
Beban Pikiran yang Berlebihan
Dengan tuntutan yang semakin tinggi, banyak dari generasi millenial yang terbebani dengan pikiran yang berlebihan. Tak heran, jika menurut WHO, anak muda jaman sekarang khususnya generasi millenial rentan akan mental illness.
Salah satu yang sering dipikirkan secara berlebihan adalah menyoal tentang masa depan terutama masalah ekonomi. Semakin tingginya biaya hidup beberapa tahun ke belakang membuat kebanyakan generasi millenial tertekan atas kondisi yang akan mereka hadapi semisal pekerjaan yang tidak menentu dan cicilan rumah atau kendaraan.
Selain dari dalam diri sendiri, faktor eksternal seperti ekspektasi yang berlebihan di lingkungan sekitarmu hingga berakibat pada kecemasan yang berlebih membuat mental illness semakin rentan untuk terjadi di generasi millenial.
Aktivitas Yang Berlebihan
Memiliki beban pikiran yang berlebih menyoal keadaan ekonomimu kedepannya membuat banyak diantaranya akhirnya menjadi memforsir diri untuk terus bekerja demi mengejar stabilitas di hari tua nantinya.
Aktivitas yang dilakukan secara berlebihan inilah yang akan menguras habis pikiranmu. Apalagi jika tidak diimbangi dengan istirahat yang cukup. Sehingga, tidak hanya lelah secara fisik, tapi juga otakmu pun akan mengalami kelelahan. Jika sudah terjadi dalam jangka waktu yang lama, hal ini menjadi salah satu pemicu terjadinya mental illness.
Stigma Negatif Terhadap Mental Illness
Hal ini masih sering terjadi sampai saat ini. Masih banyak stigma negatif mengenai kesehatan jiwa sehingga membuat orang enggan mencari bantuan ke layanan psikolog profesional.
Salah satunya adalah seringnya masyarakat awam yang langsung menghakimi orang yang mengidap mental illness sebagai orang yang kurang waras. Inilah yang akhirnya membuat orang-orang tersebut justru semakin ciut untuk berobat dan malah memendam terus masalah yang mereka hadapi tanpa diberi pertolongan yang seharusnya mereka butuhkan.