Stephen Mwiti terlalu bingung untuk mengidentifikasi mayat istri dan enam anaknya di antara puluhan mayat anggota sekte sesat yang ditemukan dari hutan Shakahola dan dibawa ke kamar mayat di kota pesisir Kenya, Malindi, pada hari Rabu.
“Anak-anak saya telah tiada. Anak-anak yang telah diselamatkan, saya pergi dan melihat-lihat dan saya tidak melihat anak-anak saya,” kata Mwiti sambil melambaikan foto istri dan keempat anaknya.
Dia telah membawa foto bertelinga anjing yang sudah pudar itu di dalam kantong plastik selama sekitar enam bulan terakhir saat dia mencari anak-anaknya.
Mwiti mengatakan bahwa istrinya membawa anak-anak itu pada tahun 2021 untuk tinggal di antara anggota Gereja Good News International, yang 89 di antaranya diketahui telah meninggal dunia. Palang Merah Kenya mengatakan lebih dari 300 orang dilaporkan hilang.
“Istri saya, bahkan jika mereka menemukan jenazahnya, saya tidak akan mengambilnya,” katanya. “Masalah-masalah yang saya alami ini, dialah yang membawanya kepada saya.”
Pemimpin sekte tersebut, Paul Mackenzie telah berada dalam tahanan polisi sejak 14 April, ditahan bersama 14 anggota sekte lainnya.
Para pekerja rumah sakit dan Mwiti mengatakan kepada Reuters bahwa Mackenzie mengatakan kepada para pengikutnya bahwa dunia akan segera berakhir dan menginstruksikan mereka untuk membuat diri mereka kelaparan agar bisa menjadi orang pertama yang masuk surga. Pihak berwenang telah menemukan 81 mayat dari kuburan dangkal, sementara delapan anggota sekte tersebut meninggal setelah ditemukan dalam keadaan hidup.
Reuters belum dapat menghubungi pengacara atau perwakilan yang dapat berbicara atas nama Mackenzie terkait tuduhan yang ditujukan kepadanya.
Mwiti mengatakan bahwa ia pernah berusaha menyelamatkan istri dan anak-anaknya dari hutan, di mana ia melihat mereka tinggal bersama Mackenzie dan sekitar 50 wanita lain dan anak-anak mereka.
“Kami bisa melihat orang-orang di kejauhan tetapi tidak ada cara untuk mencapai mereka. Kami berputar-putar sampai kami melihat sebuah mobil di suatu tempat di dalam hutan,” katanya.
“Kami mencoba memanggil dan tidak ada yang menanggapi panggilan kami. Kami membuka jalan masuk. Saat itulah kami melihat Mackenzie.”
Dia mengatakan bahwa Mackenzie mengatakan kepada mereka bahwa mereka tidak dapat menjemput anak-anak itu karena mereka semua sudah masuk lebih dalam ke dalam hutan.