Marco Polo lahir pada abad ke-13 (1254 M) di Venesia, sebuah kota di Italia, dan dia adalah seorang pria yang sangat berpengaruh pada masanya. Dia memiliki pendidikan standar untuk seorang pria muda – pengetahuan tentang penulis klasik dan kepercayaan dasar gereja, pemahaman yang baik tentang bahasa Prancis dan Italia, dan keterampilan dalam akuntansi.
Kombinasi ini sangat menguntungkan bagi kita, karena tulisan-tulisannya menawarkan jendela ke dunia abad ke-13. Pengetahuannya tentang budaya dan bisnis membuat Marco Polo sangat jeli terhadap manusia, hewan, dan tumbuhan, serta apa pun yang dapat menyentuh peluang komersial. Dia sangat jeli melihat budaya yang sangat berbeda dengan budayanya sendiri dan mampu mendeskripsikannya tanpa banyak prasangka.
Negara-negara Eropa dan negara-negara kota pada saat itu sangat terpecah belah, saling bersaing satu sama lain untuk mendapatkan kekuasaan dan pasar. Bangsa Venesia mungkin adalah yang paling agresif di antara semuanya. Marco Polo muda dilahirkan dalam sebuah keluarga pedagang Venesia yang kuat dengan kontak perdagangan yang luas. Keluarga Polo telah melakukan perjalanan hingga ke Laut Hitam, di wilayah yang sekarang disebut Turki.
Di sana mereka mendengar dari para pedagang Persia tentang kekaisaran besar Mongol yang membentang dari barat ke Polandia saat ini, ke timur ke Jawa dan Korea, ke selatan ke Turki dan Persia, dan ke utara ke padang gurun Siberia yang membeku. Ayah dan paman Marco Polo melakukan perjalanan pada tahun 1260 di seluruh kekaisaran Mongol, sampai ke ibu kotanya di Tiongkok.
Di sana mereka meminta kontak perdagangan dan misionaris. Dan pada perjalanan kedua di tahun 1271, dengan membawa pesan dari Paus, mereka mengajak serta Marco muda yang saat itu baru berusia tujuh belas tahun.
Marco adalah seorang pengusaha cerdas yang memenangkan hati kaisar Mongol dan dikirim dalam misi khusus ke seluruh wilayah. Masa tinggalnya di Tiongkok berlangsung selama tujuh belas tahun, dan pada saat ia kembali ke Venesia pada tahun 1297, dua puluh enam tahun telah berlalu sejak kepergiannya.
Sekembalinya, Marco, seorang pendongeng yang luar biasa, dibujuk untuk menulis memoarnya. Dengan mengandalkan catatan dan kenangan yang ia simpan selama bertahun-tahun di luar negeri, ia menuliskan kisahnya yang berjudul “The Travels of Marco Polo, or, A Description of the World.” Buku ini ditulis dengan bantuan seorang penulis novel roman, dan disebut sebagai salah satu yang terhebat yang pernah ditulis.