Lampu di kabin pesawat umumnya dimatikan sebelum pesawat lepas landas atau tinggal landas, bahkan saat akan mendarat.
Ternyata, aturan ini bukan sekadar rutinitas, tetapi memiliki alasan khusus dan mendalam. Hampir semua maskapai penerbangan menerapkan aturan ini, dan alasan di baliknya pun diungkap oleh seorang pramugari melalui sebuah thread di akun Twitter-nya.
Pramugari bernama Destyana tersebut memberikan penjelasan informatif terkait aturan mematikan lampu saat pesawat akan mendarat, yang sudah menjadi tindakan umum di dunia penerbangan.
Dalam cuitan tersebut, dijelaskan bahwa aturan ini diterapkan karena lepas landas merupakan salah satu fase kritis dalam penerbangan.
“Saat pesawat akan lepas landas, lampu kabin dimatikan agar batang dan kerucut di mata penumpang memiliki waktu sekitar 20 detik untuk menyesuaikan diri sebelum benar-benar gelap,” ujar pramugari tersebut, melalui akun @syadestyanaz.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa kondisi ini sangat penting karena mata penumpang harus terbiasa dengan suasana gelap, terutama saat penerbangan malam.
Selain itu, aturan ini juga bertujuan agar penumpang dapat menyesuaikan penglihatannya dalam kondisi gelap jika terjadi situasi darurat saat lepas landas.
“Kabin yang gelap saat lepas landas dan mendarat juga akan membantu mata kita terbiasa melihat dalam keadaan gelap, terutama saat penerbangan malam hari,” tambahnya.
Pramugari tersebut juga menggambarkan situasi di mana lampu menyala saat lepas landas, kemudian terjadi keadaan darurat dan lampu tiba-tiba mati total.
Dalam kondisi gelap, penumpang akan kesulitan melihat pemandangan di sekitar mereka, menemukan pintu darurat, dan keluar dari pesawat dengan mudah.
Inilah alasan mengapa awak kabin mematikan lampu saat pesawat lepas landas dan mendarat.
Selain untuk membiasakan mata dengan kondisi gelap, aturan ini juga bertujuan agar penumpang lebih waspada jika ada percikan api di dalam pesawat. Itu sebabnya tirai jendela juga harus dibuka saat lepas landas dan mendarat.