Dapat memengaruhi emosi
Lagu galau sering kali mengandung lirik dan melodi yang mengekspresikan perasaan kesedihan, kehilangan, atau kekecewaan. Mendengarkan terlalu sering dapat memperkuat atau memperpanjang perasaan negatif ini, bahkan jika awalnya kamu mendengarkannya untuk bersantai atau menghibur diri.
Menurut Daniel Levitin, seorang neurosains dan penulis buku “This Is Your Brain on Music,” musik memengaruhi otak dan emosi kita. Rangsangan musik dapat memicu pelepasan neurotransmiter seperti dopamin, yang terkait dengan pengalaman kenikmatan, dan serotonin, yang berkaitan dengan suasana hati.
Ganggu proses penyembuhan
Lagu galau dapat memengaruhi proses penyembuhan, terutama dalam konteks kesehatan mental dan emosional. Beberapa dampak yang mungkin terjadi melibatkan gangguan terhadap suasana hati, fokus, dan motivasi, yang pada gilirannya dapat memperlambat proses penyembuhan.
Dari pada kamu mendengarkan lagu galau di saat galau, coba untuk mendengarkan lagu yang membuat jiwa menjadi lebih kuat dan semangat. Karena mendengarkan lagu galau di saat sedang merasa galau hal itu bagi saya sama saja dengan mempertahankan perasaan negatif dan memperkuat pikiran negatif, apalagi dalam hubungan antar manusia yang sangat merepotkan.
Membentuk perilaku yang tidak sehat
Terlalu sering mendengarkan lagu galau tanpa keseimbangan dengan lagu-lagu yang lebih positif atau bermakna secara positif dapat menciptakan pola perilaku yang tidak sehat.
Keseimbangan emosional yang sehat melibatkan kemampuan untuk mengelola berbagai jenis emosi. Terlalu sering mendengarkan lagu galau tanpa menyertakan musik yang positif atau menghibur dapat menghasilkan kurangnya keseimbangan emosional.
Jarang kita sadari bahwa mendengarkan lagu galau dapat memperkuat respon emosional terhadap situasi yang sebenarnya tidak seburuk yang dijelaskan oleh lagu tersebut. Ini dapat memperbesar masalah kecil atau membuat seseorang lebih rentan terhadap stres sehari-hari.
Penelitian yang dilakukan oleh Hargreaves, North, dan Tarrant menunjukkan bahwa hubungan personal dengan musik, termasuk preferensi genre tertentu atau lagu-lagu yang memiliki makna emosional, dapat memperkuat pengaruh musik terhadap emosi.