Top Choice for Your Business

Klik untuk hubungi kami >> Contact Us

Penanganan awal corona menurut para ahli

Berikut tanya jawab mengenai gejala dan pengujian Covid-19 dilansir dari situs Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC).

1. Apa saja sih gejala dan komplikasi yang dapat disebabkan Covid-19?

Gejala yang saat ini dilaporkan untuk pasien dengan Covid-19 termasuk penyakit pernapasan ringan hingga berat.

Di antaranya demam, batuk, dan kesulitan bernapas.

2. Haruskah saya diuji untuk Covid-19?

Disarankan untuk tetap di rumah dan menghubungi penyedia layanan kesehatan jika mengalami gejala seperti demam, batuk, dan/atau kesulitan bernapas.

Hal ini juga direkomendasikan setelah melakukan kontak dekat dengan seseorang yang diketahui memiliki Covid-19 atau baru-baru ini bepergian dari daerah dengan penyebaran Covid-19 yang sedang berlangsung.

Pasien yang lebih tua atau individu yang memiliki riwayat penyakit sebelumnya harus menghubungi penyedia layanan kesehatan mereka lebih awal, bahkan jika penyakit yang diderita ringan.

Jika memiliki gejala parah, seperti nyeri atau tekanan yang terus-menerus di dada, bibir kebiru-biruan, hubungi penyedia layanan kesehatan atau ruang gawat darurat dan segera mencari perawatan.

Baca Juga  Resep Lumpia Semarang Isi Ayam, Lengkap dengan Saus Cocolan yang Gurih

Dokter akan menentukan apakah Anda memiliki tanda dan gejala Covid-19 dan apakah perlu diuji.

3. Bisakah seseorang tes negatif dan kemudian tes positif Covid-19?

Menggunakan tes diagnostik yang dikembangkan CDC, hasil negatif mengartikan bahwa virus yang menyebabkan Covid-19 tidak ditemukan dalam sampel orang tersebut.

Namun, pada tahap awal infeksi, ada kemungkinan virus tidak akan terdeteksi

Untuk Covid-19, hasil tes negatif sampel yang dikumpulkan sementara, seseorang memiliki gejala kemungkinan berarti virus Covid-19 tidak menyebabkan penyakit mereka saat ini.


4. Mengapa seseorang menyalahkan atau menghindari individu dan kelompok membuat stigma karena Covid-19?

Orang-orang di AS dan juga diindo mungkin khawatir tentang teman dan kerabat yang tinggal di atau mengunjungi daerah-daerah di mana Covid-19 menyebar.

Beberapa orang khawatir dengan penyakit ini. Ketakutan dan kecemasan dapat menyebabkan stigma sosial.

Stigma merupakan diskriminasi terhadap kelompok orang, tempat, atau negara yang dapat diidentifikasi.

Stigma dikaitkan dengan kurangnya pengetahuan tentang bagaimana Covid-19 menyebar, kebutuhan untuk menyalahkan seseorang, ketakutan tentang penyakit dan kematian, serta gosip yang menyebarkan desas-desus dan mitos.

Baca Juga  10 Kuliner Unik yang Harus Sobat Pesona Coba Ketika Berkunjung ke Bali

Stigma menciptakan lebih banyak rasa takut atau kemarahan terhadap orang-orang biasa, alih-alih penyakit yang menyebabkan masalah.

5. Bagaimana orang dapat membantu menghentikan stigma terkait Covid-19?
Orang dapat melawan stigma dan membantu tidak menyakiti orang lain dengan memberikan dukungan sosial.

Mengatasi stigma dapat dilakukan dengan mempelajari dan berbagi fakta.
Mengkomunikasikan fakta bahwa virus tidak menargetkan kelompok ras atau etnis tertentu dan bagaimana sebenarnya Covid-19 menyebar dapat membantu menghentikan stigma.

Langkah yang harus dilakukan jika sakit:

1. Tetap di rumah kecuali untuk mendapatkan perawatan medis.

2. Pisahkan diri dari orang lain dan hewan di rumah.

3. Hubungi terlebih dahulu sebelum mengunjungi dokter

4. Kenakan masker wajah jika sakit

5. Batuk dan bersin

6. Sering mencuci tangan

7. Hindari berbagi barang pribadi

8. Bersihkan permukaan

9. Pantau gejala

10. Menghentikan isolasi rumah

Mengambil pelajaran dari apa yang sudah dilakukkan orang atau bangsa lain bukalah suatu yang salah,bisa jadi dari sinilah kita bisa bercermin.

WhatsApp chat