Udah nonton film Pariban? Pada film tersebut bercerita tentang pria yang mengejar Paribannya. Banyak budaya-budaya Batak Toba yang ditonjolkan dalam film tersebut. Nah, mau tahu apa aja budaya khas suku batak, yuk simak artikel ini.
1. Mandok Hata
Mandok Hata memiliki arti yaitu bercakap-cakap sebelum menjelang tahun baru. Hal ini adalah salah satu kebiasaan bagi orang batak. Tradisi ini biasanya dilaksanakan sewaktu kumpul bersama keluarga besar dan saling bercerita mengenai refleksi atau evaluasi setahun setelah itu dilanjutkan dengan saling meminta maaf kemudian merencanakan apa yang akan dicapai di tahun yang akan datang. Biasanya tradisi ini dimulai dari orangtua setelah itu ke anak.
2. Pantangan menikah dengan satu marga
Khusus untuk orang batak, sangat terlarang untuk mereka menikah dengan seseorang yang satu marga dengannya. Atau tidak satu marga dengannya tetapi masih saudara dalam hubungan silsilah.
Di dalam kebudayaan batak, anak batak beberapa marga masih dianggap satu silsilah sehingga bisa dikatakan sebagai saudara. Jadi tidak boleh baginya untuk menikah. Untuk itu di dalam setiap perkenalan pasti selalu ditanya apa marganya agar tidak tersandung cinta yang terlarang yang disebabkan marga.
3. Menikah dengan pariban (sepupu)
Ada istilah dalam suku batak yakni pariban yang memiliki arti sepupu. Sepupu di sini merupakan jodohnya. Tetapi tidak sembarang sepupu lho, karena tidak semua sepupu dapat dinikahi.
Sepupu yang dimaksud disini adalah jika ada seorang perempuan maka dapat menikah dengan anak laku-laki dari adik perempuan ayah. Sedangkan jika ada seorang laki-laki maka menikah dengan anak perempuan dari adik laki-laki ibu.
4. Mangulosi
Ulos merupakan kain tradisional dari batak. Hal ini sama dengan kain batik dari jawa dan kain tenun dari NTT. Terdapat bermacam jenis ulos dan hal ini tergantung dari fungsi pemakainnya. Di dalam upacara baik itu pernikahan ataupun kematian biasanya menggunakan kain ulos yang berbeda. Tetapi tidak jarang hal ini juga menunjukkan strata seseorang dalam lingkungan sosial.
5. Tuhor
Tuhor memiliki arti uang yang digunakan untuk menebus perempuan ketika hendak dilamar oleh laki-laki. Uang tuhor ini nantinya akan digunakan untuk biaya pernikahan, membeli kebaya pernikahan, kebutuhan pernikahan. Dan semua ini tergantung kesepakatan pihak laki-laki dan perempuan.
Besarnya tuhor tergantung dari tingkat pendidikan perempuan. Semakin tinggi pendidikan dan posisi pekerjaan maka akan semakin besar pula tuhornya. Hal ini kerap dilakukan oleh sebagian besar orang batak yang masih memegang erat kebudayaan adat. Tapi, bagi orang batak yang lebih moderat sudah tidak akan mempermasalahkan tuhor lagi. Kalau sudah sama-sama saling mencintai maka akan dipermudah tuhornya.
6. Memiliki beberapa sub suku
Sama halnya seperti suku jawa, batak juga mempunyai beberapa sub suku. Jika pada suku jawa yang kita ketahui sendiri memiliki beragam dan bisa dikatakan dibedakan dari daerah asalnya seperti Surabaya, Yogyakarta, Solo dan Malang.
Walaupun secara keseluruhan sama dalam suku jawa tapi mempunyai perbedaan baik dari segi bahasa, kebiasaan ataupun budayanya. Demikian pula dengan suku batak yang mempunyai beberapa sub suku yaitu Batak Toba, Batak Karo, dan Batak Simalungun.
7. Martarombo
Orang Batak sangat senang dengan Martarombo atau bertutu dan mencari-cari hubungan satu dengan yang lainnya. Jadi semisal ketika bertemu dengan orang, maka hal yang biasa ditanyakan adalah apa marganya, selanjutnya akan berusaha mencari hubungan pertalian dengan sesama marganya sendiri. Yang akan terjadi adalah hampir ada hubungan saudara sesama orang batak ketika mereka bertemu.
Meskipun terlihat bernada keras saat berbicara, ternyata suku batak memiliki keistimewaan dalam hal kebudayaanya. Semoga dirimu semakin mengenal suku bangsa Indonesia ya guys!