Suara yang terdengar di kepala saat membaca bisa memiliki beberapa penjelasan yang berbeda tergantung pada konteks dan pengalaman individu:
- Subvokalisasi: Ini adalah fenomena di mana seseorang secara tidak sadar membaca kata-kata dalam pikirannya dengan mengucapkannya secara dalam-dalam atau dengan suara yang lembut. Meskipun tidak ada suara yang sebenarnya dihasilkan, beberapa orang mungkin merasa seperti ada suara yang terdengar di kepala mereka ketika mereka membaca.
- Phonological Loop: Dalam teori memori kerja dalam psikologi kognitif, ada konsep “lingkaran fonologis” yang mencakup pemrosesan verbal dalam ingatan jangka pendek. Bagian dari proses ini melibatkan pengulangan kata-kata secara dalam-dalam, yang dapat terasa seperti ada suara dalam kepala.
- Imajinasi Auditori: Beberapa orang mungkin memiliki kemampuan untuk membayangkan atau “mendengar” suara dalam pikiran mereka saat membaca. Ini bisa menjadi pengalaman imajinatif yang melibatkan internalisasi suara atau intonasi saat membaca.
- Efek Suara dalam Pikiran: Saat membaca, terutama ketika fokusnya tinggi, ada yang mengalami efek di mana kata-kata terasa seperti “didengar” di dalam pikiran, meskipun tidak ada suara sebenarnya yang dihasilkan.
Faktor-faktor seperti tingkat keterlibatan dalam bahan yang dibaca, kebiasaan membaca, dan preferensi pembelajaran individu dapat mempengaruhi seberapa jelas atau kuat pengalaman suara di kepala saat membaca. Ini adalah fenomena yang umum dan alami dalam proses membaca, dan tidak selalu merupakan sesuatu yang perlu dikhawatirkan, kecuali jika mengganggu konsentrasi atau pemahaman.
