Siapa yang ingin hidup miskin? Tentu tidak ada satu orang pun yang ingin hidup dalam keadaan miskin, tak punya uang sepeserpun, dan menderita. Adalah hal manusiawi jika Anda ingin hidup bergelimang harta tanpa perlu khawatir tentang kebutuhan duniawi.
Setiap orang pasti berusaha untuk mendapatkan kekayaan, terlebih lagi di zaman serba glamour seperti sekarang ini. Banyak orang mengganggap harta dan jabatan adalah yang terpenting. Harga diri dan kesuksesan seseorang pun dinilai berdasarkan harta yang mereka miliki.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa kekayaan dapat dikejar dengan kerja keras dan dedikasi yang tinggi. Namun tahukah Anda jika kerja keras saja tidaklah cukup? Menanamkan pola pikir yang positif juga perlu dilakukan untuk mendapatkan kekayaan.
Jika Anda berpikiran sangat sulit untuk memperoleh kekayaan, mungkin kalimat ini seringkali Anda ucapkan secara tidak sengaja. Berikut adalah beberapa ‘mantra’ yang jika diucapkan atau dipikirkan saja, dapat menghambat tercapainya kekayaan.
1. ‘Saya Tidak Bisa’
Secara tidak sadar, kalimat atau pemikiran yang muncul dan bertahan di dalam otak akan mempengaruhi cara Anda berpikir. Jika Anda seringkali mengucapkan kalimat “saya tidak bisa melakukan sesuatu. Ini dan itu,” pikiran Anda akan secara otomatis mempercayai ucapan tersebut.
Kalimat ‘saya tidak bisa’ mungkin terdengar sepele. Tapi jika diucapkan terus-menerus, pikiran Anda akan merasa bahwa Anda benar-benar tidak dapat melakukan hal yang mungkin sangat bisa Anda lakukan. Jadi, buang sejauh mungkin cara berpikir pesimistis ini dan mulai percaya pada kemampuan yang Anda miliki.
2. ‘Curang adalah Hal Lumrah’
Banyak orang berpikir salah satu kunci untuk mendapatkan keuntungan yang besar adalah dengan berbuat kecurangan. Tentu saja ini salah dan dapat memberikan banyak konsekuensi buruk jika dilakukan. Kecurangan yang dilakukan saat bekerja, mencari nafkah, atau mengejar kekayaan mungkin akan menghasilkan profit jangka pendek yang menggoda. Tapi hal ini akan memberikan banyak efek buruk, terutama pada hubungan relasi bisnis Anda.
Menjadi pebisnis yang dapat memanfaatkan kesempatan perlu dilakukan, tapi tidak dengan cara curang yang menghalalkan segala cara. Hal itu dapat merugikan konsumen maupun klien bisnis. Maka hindari pikiran untuk berbuat curang demi menjaga keuntungan jangka panjang bisnis Anda.
3. ‘Saya Tidak Seberuntung Dia’
Jika Anda memiliki pemikiran seperti ini, maka kesempatan untuk sukses menjadi tertutup. Memang ada faktor keberuntungan dalam meraih kesuksesan, tapi pengaruhnya tidak sebesar kerja keras dan perencanaan yang matang.
Keberuntungan yang dijadikan sebagai alasan di balik kekurangan atau kegagalan yang Anda alami, menutup kemungkinan Anda untuk bekerja lebih keras dan lebih memantapkan ide. Seseorang yang mau bekerja keras dan mengambil risiko, memiliki kemungkinan untuk mendapatkan kekayaan jauh lebih banyak dibanding orang yang menyerah dengan alasan tidak beruntung.
Tetap berusaha dan tidak menyalahkan faktor X adalah kunci utama untuk membuka pintu menuju kesuksesan. Oleh karena itu, setop membandingkan masalah keberuntungan Anda dengan orang lain dan mulai mengevaluasi kegagalan yang dialami.
4. ‘Mendapatkan Kekayaan Butuh Banyak Usaha dan Waktu Lama’
Menjadi orang yang memiliki kekayaan berlimpah tentu bukanlah hal mudah. Butuh perjuangan, kerja keras, tenaga, dan waktu untuk mencapai kesuksesan. Tapi hal inilah yang disebut seni dalam mengejar kesuksesan.
Meski memerlukan niat, usaha, dan komitmen yang tinggi, tantangan untuk mendapatkan kesuksesan memiliki sensasi yang takkan pernah terlupakan. Kekayaan yang diraih melalui hasil kerja keras, serta jerih-payah sendiri akan menjadi pengalaman yang paling berharga dalam hidup Anda.
Oleh karena itu, biasakan diri Anda untuk menjadi pribadi pekerja keras dan pantang menyerah agar kesuksesan dapat diraih. Dan kekayaan pun akan mengikuti dengan sendirinya.
5. ‘Keluarga adalah yang Utama’
Tentu tidak ada salahnya jika Anda mementingkan kepentingan keluarga. Namun tidak ada salahnya jika Anda juga fokus pada usaha untuk mengumpulkan pundi-pundi uang yang banyak.
Masalah pekerjaan dan keluarga Anda sebaiknya berjalan secara berdampingan dan pada porsi yang seimbang. Oleh karena itu, hubungan antara pekerjaan dan keluarga tidak saling menghalangi hingga harus mengorbankan salah satunya.
Agar urusan pekerjaan dan keluarga tidak saling berbenturan, dibutuhkan perencanaan waktu serta finansial yang matang sejak awal. Karena salah satu cara untuk menunjukkan rasa cinta Anda pada keluarga adalah dengan bekerja sepenuh hati untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
SA/Dev~