Bisnis kuliner penyet masih berpeluang besar untuk dikembangkan dan menjanjikan. Ini terlihat dari makin banyaknya restoran yang menyediakan menu penyet. Ada ayam penyet, iga penyet dan sebagainya.
Salah satu merek usaha yang meramaikan sektor ini adalah Dapoer Penyet. Usaha kuliner asal Bandung besutan Sriwati Tani ini pertama kali beroperasi pada 2009 lalu. Untuk dapat terus mengembangkan usahanya, tahun ini, Sriwati mulai lepas landas membuka peluang kemitraan usaha Dapoer Penyet.
“Karena bisnis ini sudah 10 tahun lebih dan terbukti menguntungkan. Jadi saya ingin orang lain juga sukses bersama dan banyak customer dapat menikmati masakan kita,” kata Sriwati
Adapun nilai investasi yang ditawarkan untuk dapat membuka satu outlet Dapoer Penyet mencapai Rp1 miliar untuk konsep resto. Sementara untuk konsep foodcourt sekitar Rp475 jutaan.
“Itu sudah include semuanya. Sudah termasuk peralatan dan renovasi tempat juga,” jelasnya.
Dalam kerjasama ini, mitra dikenakan biaya lisensi sebesar Rp400 juta untuk resto dan Rp250 juta untuk foodcourt dengan masing-masing kontrak 5 tahun.
Untuk estimasi omset per hari, Sriwati bilang, mitranya bisa meraup omset mencapai Rp8 jutaan di weekday. Sementara untuk weekend bisa mencapai dua kali lipat. Artinya, dalam kurun waktu 16 bulan, mitra sudah bisa balik modal.
“Tahun ini targetnya kita akan buka 5 cabang,” kata dia.
Dapoer Penyet menawarkan menu seperti iga penyet, ayam penyet dan menu penyet lainnya. Untuk harganya berkisar Rp30 ribu sampai Rp50 ribuan.
“Harapannya, semoga bisnis ini bisa berkembang dan dapat diterima masyarakat agar bisa memajukan mitra-mitra kami,” tutupnya.