Seluruh umat Islam di dunia saat ini tengah menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Tak terkecuali para tenaga medis yang kini tengah berjuang melawan COVID-19 di garis terdepan.
Mereka tetap harus bekerja merawat pasien yang terinfeksi virus corona meski sedang menahan lapar dan haus di tengah panas dan ketidaknyamanan pakaian alat pelindung diri (APD).
Seorang pengguna Facebook di Malaysia yang juga seorang pejuang COVID-19 di garis depan, membagikan beberapa gambar dari banyak rekan kerjanya yang terduduk di tengah pekerjaan karena terlalu lelah.
Pemilik Facebook bernama Nurul Nadirah itu menjelaskan bahwa rumah sakit tempatnya bekerja harus melakukan skrining pada berkelompok-kelompok siswa dari 20 bus yang membawa warga Malaysia dari Mesir. Terdapat sekitar 400 siswa dan mereka bekerja selama enam jam tanpa henti.
Dikutip laman World of Buzz, proses skrining tersebut berlangsung lama, membutuhkan ketelitian dan melelahkan, khususnya bagi tenaga medis Muslim. Mereka baik-baik saja ketika memulainya di pagi hari, tapi ketika siang mulai datang, satu per satu mulai berguguran.
Dia juga menjelaskan kalau banyak rekan kerjanya, termasuk dirinya, sangat kelelahan karena bekerja selama berjam-jam tanpa berhenti. Karena itu, mereka merasa lemas, gemetar, mual, dan bahkan pingsan.
Apa yang dilalui oleh para tenaga medis tersebut cukup membuat miris, tapi juga menginspirasi. Mereka harus melaksanakan pekerjaan berat di tengah ibadah puasa. Jadi, jangan lupa untuk mengungkap rasa terima kasih kepada mereka yang berjuang tanpa lelah untuk menyelamatkan banyak orang.