7. Marvel
Jika anda menyukai film-film superhero saat ini, nama Marvel tidak akan asing lagi. Kita tahu sebelum film itu muncul, karakter superhero tadi berasal dari komik yang bekerja di bawah Marvel Comics. Pendiri studio komik ini adalah Martin Goodman yang memulai perusahaannya pada 1939 dan terus memproduksi sejak mereka terbit. Tentu tidak semua laku. Komik seperti Spiderman, X-Men, Thor, the Avengers, the Fantastic Four, dan the Guardians of the Galaxy mengalami pasang surut dan tak selalu berhasil.
Pada 1993 industri komik Amerika Serikat berada di titik jenuh, Marvel pernah mempertimbangkan untuk mengakhiri sejarah panjang mereka karena terus merugi sampai akhirnya menemukan medium baru untuk memperoleh uang. Film adalah tempat mereka sekali lagi sukses di pasaran, meski tidak semua film Marvel laku. Film Howard the Duck adalah salah satu contoh kegagalan Marvel. Namun, Marvel membalasnya dengan kesuksesan seri Blade dan X-Men. The Avengers adalah film Marvel pertama yang memperoleh pendapatan hingga satu miliar dolar.
8. Ford Esdel
Ford pernah merilis produk mobil bernama Edsel yang dibuat pada 1957. Saat itu Ford adalah perusahaan besar dengan pendapatan mencapai 4,6 miliar dolar. Edsel adalah usaha Ford untuk menjual kendaraan bagi kelas menengah. Ford mengeluarkan dana lebih dari 350 juta dolar. Namun, karena promo berlebihan dan harga mobil terlalu mahal, Edsel tak laku dijual. Akibatnya, selain merugi, citra Ford sebagai perusahaan otomotif Amerika yang menjual produk bermutu tercoreng. Butuh waktu bertahun-tahun bagi Ford untuk bisa memperbaiki citra mereka yang rusak.
9. Touchpad HP
Nasib buruk juga dialami perusahaan komputer Hewlett Packard yang membuat TouchPad pada 2011. Saat itu HP adalah perusahaan komputer raksasa dengan pendapatan mencapai 126 miliar dolar. Pada Juli 2011, HP memperkenalkan TouchPad sebagai usaha untuk menyaingi iPad dari Apple. Dengan kualitas video dan proses data yang lebih cepat, TouchPad merupakan produk yang bisa menyaingi iPad dari harga maupun spesifikasi. Namun, sebagian karena gagal dalam promosi dan citranya tidak sesuai dengan HP, Touchpad mati di pasaran dan bikin perusahaan tambah merugi hingga 885 juta dolar.
10. Clairol
Salah satu anak perusahaan dari Procter & Gamble. Pada 1979, mereka mengembangkan produk bernama Clairol Touch of Yogurt Shampoo. Saat itu P&G memiliki pendapatan hingga 8,1 miliar dolar—angka ini tergolong sangat tinggi untuk sebuah perusahaan yang fokus pada kebutuhan sehari-hari. Namun, kemunculan produk Clairol Touch of Yogurt Shampoo sempat membuat pusing perusahaan tersebut.
Pada akhir 1970-an dan awal 1980-an, muncul gerakan yang menganjurkan orang-orang urban untuk menggunakan produk dengan bahan dasar alami. Salah satunya adalah susu. Banyak yang percaya bahwa produk olahan susu bisa digunakan untuk perawatan rambut, termasuk yogurt. Ini yang membuat P&G lantas memulai kampanye tentang pemanfaatan Yogurt untuk produk mereka. Itu yang kemudian membuat Clairol sebagai salah satu anak cabang perusahaan P&G membuat sampo bernama Touch of Yogurt Shampoo. Sayang, banyak orang yang salah paham, alih-alih menggunakan sampo ini, mereka malah mengonsumsinya.
SA/Rin~