Eksositim industri periklanan diminta untuk bersuara dan memberi dukungan logis profesional terhadap eksistensi media konvensional. Hal ini sangat perlu bahkan sudah sangat mendesak untuk dilakukan mengingat semakin banyaknya media cetak yang mundur dari arena pertempuran perebutan audiens dan iklan belakangan ini .
Apakah betul bahwa media konvensional sudah tidak menarik sama sekali? Banyak pengamat media dan ahli pemasaran termasuk orang-orang kreatif yang mengakui bahwa sebagai sumber informasi dan hiburan media konvensional masih memiliki kekuatan besar. Akurasi, analisis, pengungkapan fakta dan penarikan kesimpulan sejumlah media cetak dinilai masih jauh lebih kuat jika dibandingkan dengan media online. Artinya, dalam konteks pertarungan penyajian isi editorial, media konvensional seperti koran dan majalah masih tetap mumpuni.
Radio juga memiliki kekuatan khas yang hingga saat ini masih bertahan dengan baik dan belum mampu dibobol oleh media online. Diantaranya adalah kekuatan radio pada saat driving time baik pagi maupun sore menjelang malam. Ada banyak program radio yang terbukti masih diminati pendengar hingga saat ini.
Kekuatan media televisi juga masih diakui hingga saat ini dan sungguh terbukti sebagai salah satu media yang kuat baik secara isi editorial maupun komersil. Misalnya adalah kemampuan televisi dalam menjangkau audiens selektif dalam skala net reach, iklan televisi yang mustahil dipalsukan sehingga disebut sebagai media dengan iklan yang genuine, banyaknya program-program TV yang bahkan bisa ditonton lewat perangkat lain sehingga jumlah akumulasi penontonnya menjadi jauh lebih besar, TV masih saja menjadi salah satu media yang mampu membangun emosi audiens dengan signifikan dan brand jelas sangat membutuhkan hal ini.
Media cetak juga memiliki kekuatan yang sangat khas: kredibilitas konten yang menjadi kekuatan media cetak membuat media ini sangat sulit ditinggalkan oleh pembaca setianya. Mungkin, terbatasnya promosi tentang kekuatan media cetak dalam hal akurasi dan kredibilitas redaksi membuat generasi milenial mengabaikan posisi media cetak yang kekuatan isinya sangat khas dalam peta media secara keseluruhan. Memang harus diakui bahwa media cetak memiliki audiens yang secara jumlah mungkin saja semakin menurun namun banyak pihak yang mengatakan bahwa jumlah pembaca media cetak sedang bergerak menuju keseimbangan baru dimana jumlahnya yang semakin sedikit menyisakan kualitas yang tinggi dalam hal demografi dan psikografi.
Jika demikian halnya, para praktisi pemasaran dan periklanan rasa-rasanya perlu belajar lebih komprehensif tentang hal-hal pokok yang menjadi kekuatan setiap media. Sangat tidak elok jika kekuatan media konvensional yang sangat khas dan masih relevan tidak diakui secara jujur dengan dalih bahwa ini adalah era digital. Persoalan pokok yang kita hadapi adalah ketidaksediaan atau keengganan dalam menilai dan menempatkan setiap kategori media secara proporsional. Beriklan bukan soal media, namun soal pesan dan kesesuaiannya dengan media yang digunakan. Apakah semua pesan cocok disampaikan lewat media digital saja? Jelas tidak! Tinggal kesediaan, kejelian dan keberanian kita untuk mengungkap kekuatan media konvensional dan menggunakannya dengan tepat.
suber : advertising-indonesia.id