Tupperware secara resmi mengajukan kebangkrutan, menandai babak baru dalam sejarah perusahaan ini. Pada 17 September 2024, Tupperware mengumumkan telah memulai proses pengajuan Chapter 11 di Pengadilan Kebangkrutan AS. Merek wadah makanan ikonik ini, yang terkenal dengan model penjualan langsung melalui “pesta Tupperware” pada pertengahan abad ke-20, menghadapi kesulitan dalam beberapa tahun terakhir.
Persaingan dari merek lain serta perubahan perilaku konsumen yang menjauh dari penjualan langsung menjadi penyebab utama. Komitmen Tupperware terhadap model penjualan langsungnya—yang dulu merupakan kekuatan—berbalik menjadi kelemahan karena mereka gagal beradaptasi dengan tren e-commerce modern. Selain itu, tekanan ekonomi makro dan berkurangnya loyalitas konsumen akibat hadirnya alternatif yang lebih murah juga memperburuk situasi keuangan perusahaan. Meskipun menghasilkan pendapatan sebesar $1,1 miliar pada 2023, Tupperware memiliki utang lebih dari $818 juta.
Tupperware berencana untuk tetap beroperasi selama proses kebangkrutan, dengan tujuan untuk bertransformasi menjadi perusahaan yang berorientasi digital dan berbasis teknologi. Mereka berharap mendapatkan persetujuan pengadilan untuk memfasilitasi proses penjualan dan memodernisasi merek tersebut, dengan harapan memberi Tupperware awal baru di pasar yang lebih digital
Sumber: Hosted, Mashed, Food & Wine.
