Menghindari (ide) Klise
Sering kan kita dengar kata klise (cliche)? Biasanya kata ini dipakai untuk menggambarkan hal yang terlalu sering digunakan. Jelasnya klise ini wajib dihindarkan dalam proses pembuatan iklan agar iklan tidak berkesan biasa aja atau malah tanpa kesan
Ada seorang profesional dalam Visual Art, Luke Sullivan yang mengatakan “Tiap kategori periklanan memiliki gambar klisenya tersendiri, seperti seorang kakek yang menerbangkan layang-layang bersama cucunya untuk kategori iklan asuransi, atau sekumpulan orang yang menghadap komputer untuk kategori IT”. Walaupun keliatannya bagus dan bisa mendukung ide yang anda pakai, tapi memakai gambar klise pastinya akan mengurangi nilai dari iklan anda. Apalagi kalau anda menggunakan layanan stock photos, bisa dibayangkan sendiri, berapa banyak orang lain yang telah menggunakan foto tersebut di dalam portfolionya. The worst case, bisa membuat Iklan anda berkesan mainstream.
Untuk panduan, anda bisa melakukan seleksi beberapa iklan yang menawarkan produk yang sama ataupun memiliki ide yang mirip dengan iklan anda. Terus anda rangkum dan pakai sebagai acuan list gambar yang harus anda hindari.
Learn From The Best and The Worst
Belajar dari pengalaman orang lain emang paling enak, gak rugi apapun . Jenis iklan seperti apa yang bisa anda pelajari? Sumber yang paling baik adalah iklan-iklan yang mendapat penghargaan, penghargaan terbaik ataupun terburuk. Dari sini anda bisa mendapat gambaran, bagaimana menafsirkan ide yang baik dan tidak baik (yang harus dihindari).
Yang perlu diingat karya anda harus tetap original. Walaupun katakanlah anda “terinspirasi” dari iklan-iklan yang sudah anda lihat sebelumnya, namun “originalitas” haruslah menjadi fondasi dalam pembuatan iklan anda.
Don’t Follow The Stream!
Kalau kata-kata anak jaman sekarang nih jangan mainstream gan. Kenyataannya sering kita terpengaruh dengan iklan yang sudah ada di pasaran, baik secara sadar atau tidak. Kenapa bisa gitu ya? soalnya kecenderungan pola pikir kita yang menganggap lumrah tentang banyaknya iklan dengan kualitas dan teknik yang sama. Nah ini yang membuat iklan menjadi klise, hampa, dan mudah dilupakan di pasaran. Bukan berarti karena banyak orang melakukannya, anda jadi ikut-ikutan dong? Jadi original dan spesial itu mahal, ayok kita coba!
Haruskah Memakai Model Manusia?
Gak ada keharusan sih harus memakai atau menghindari ‘penggunaan’ manusia sebagai model iklan. Tapi dengan menggunakan manusia sebagai subjek dalam iklan, anda mungkin akan kehilangan beberapa alat bantu yang berguna, seperti kiasan visual, simbol, dan berbagai analogi/ metafora visual yang seringkali menghadirkan solusi yang lebih tepat dan kreatif dibandingkan menggunakan orang.
Biasanya ide di awali dengan proses kreatif dimana memperlihatkan seseorang sedang menggunakan produk tersebut. Tapi kali ini, coba agan bayangkan tanpa menggunakan orang sebagai subjek namun tetap dengan ide yang sama.
Coba lihat contoh iklan penumbuh rambut ini:
Dibandingkan dengan menggunakan gambar seseorang yang botak yang kemudian memiliki rambut yang sudah pasti tampak membosankan dan mudah ditebak, gambar diatas lebih memilih menggunakan bola billiard sebagai simbol kepala yang botak yang kemudian tumbuh rambut di atasnya. Gimana kelihatannya lebih menarik dan mudah diingat kan?
Do I Have To Show The Product?
Yah masak iklan produk nggak memperlihatkan produknya? Well, why you have to? Berkebalikan dengan apa yang dipercaya klien, sebuah iklan tidak harus menunjukkan produk yang diiklankan. Mungkin memang ada beberapa kasus dimana produk harus ditunjukkan, ketika mempromosikan produk baru misalnya. Namun jika iklan terlihat menarik dan mudah diingat, sudah cukup untuk mewakili visual dari produk tersebut.
Biasanya banyak klien akan ngotot dengan argumen “kalau ada produknya, pasti orang akan lebih ingat tentang apa yang diiklankan”. Pastinya, tapi kalau iklannya sendiri itu membosankan, orang malah tidak akan mengingatnya sama sekali.
Argumen lain untuk tidak menampilkan produk dalam iklan adalah dalam kasus saat tampilan produk terlalu membosankan, atau tidak ada perubahan berarti beberapa tahun terakhir. Atau kalau produk sudah cukup dikenal oleh masyarakat. Contohnya iklan sparepart original VW dengan cerdas sama sekali tidak menggunakan gambar produk di dalam iklannya.
Sumber : Kaskus