Kamis (11/6/2020), Pemilik mengatakan dirinya sendiri yang langsung menegur rombongan orang yang bawa sepeda masuk kafe. Cerita runutan kejadian viral itu diungkapkan oleh salah satu pelayan kafe yang memiliki akun Twitter @Rakaholy.
“Pertama mereka masuk, bilang ada 10 orang, salah satu pekerja bilang ‘bisa kak, tapi dipisah mejanya karena kita mematuhi protokol pemerintah soal jarak meja dan batasan orang,” tutur Rakaholy.
Saat para pekerja kafe sedang sibuk melayani pelanggan lain, rombongan orang ini masuk ke kafe dengan menaiki sepeda lipatnya. Mereka tidak melipat dan menenteng sepedanya saat menuju ke meja.
Rakaholy menegur mereka, salah satu pesepada beralasan kalau sepedanya bisa dilipat. Padahal kafe itu juga sudah menyediakan tempat parkir sepeda.
“Selang beberapa detik dia bicara sambil menuntun sepeda tiba-tiba salah satu pesepeda nyampluk meja untuk asbak dan berceceran, tanpa rasa bersalah dia lewat gitu aja dan melanjutkan nuntunne,” ujar Rakaholy.
Selang beberapa menit, Rakaholy kembali menghampiri mereka lagi.
“Permisi pak, mohon maaf sebelumnya, saya minta tolong untuk sepedanya dipindah karena kita sudah ada lahan parkir sendiri. Saya sudah mendapat teguran dari atasan dan juga customer (lain) mengenai kenyamanan,” kata Rakaholy kepada salah satu pesepeda.
“Mas kalau ini sepeda dipindah atau kenapa-kenapa mas mau tanggung? Ini Brompton lo mas.” Jawab Pesepeda itu
Rakaholy dengan sabar kembali meminta pelanggan itu untuk memindahkan sepedanya. Ia mengatakan kafe ini ada tempat parkir sepeda dan CCTV untuk menjamin keamanan.
“Tapi mas ini aja hotel bintang 5 masuk lo mas, Brompton itu garuda pun masuk lo mas.” Jawab Pesepeda itu lagi.
Rakaholy kaget dan terdiam mendengar jawaban pesepada itu. Pesepeda lain berkata, “Mas apa gini aja itu sepeda saya lipat saya pindah dipojokan situ saya rapikan, gimana?”
Rakaholy kehilangan akal. Ia lantas meminta kepada rombongan pesepeda untuk melipat sepedanya dengan rapi.
Namun Rakaholy masih merasa bersalah dan tidak tenang. setelah kembali melanjutkan pekerjaannya, Rakaholy kembali menghampiri rombongan pesepeda itu.
“Pak mohon maaf, kalau nanti mau keluar, bisa panggil saya dan saya bukakan pintu samping di outdoor,” kata Rakaholy kepada para pesepeda.
Menurut Rakaholy, salah satu pesepeda sempat meminta maaf dan mengakui kesalahan. Rakaholy heran, jika mereka mengaku salah kenapa tetap dilanjutkan.
“sepeda lipatmu mahal tapi kalau itu jadi melipat etikamu, ya buat apa. Saya cukup resah dan saya cukup mengakui kesalahan saya disini,” ujar Rakaholy.
Sumber : Infomenia.net