Es doger adalah minuman khas Indonesia yang terbuat dari campuran es serut, santan, sirup merah, dan berbagai bahan lainnya seperti tape singkong, nangka, kelapa muda, dan kolang-kaling. Minuman ini sangat populer di daerah Jawa Barat, khususnya Bandung. Namun, tahukah Anda sejarah dari es doger yang lezat ini?
Es doger berasal dari kata “doger”, yang dalam bahasa Sunda berarti “mengaduk”. Nama ini menggambarkan cara pembuatan minuman ini, yaitu dengan mencampurkan berbagai bahan dalam satu wadah.
Menurut sejarahnya, es doger pertama kali dibuat oleh seorang pedagang bernama Haji Subagja pada tahun 1940-an. Beliau adalah seorang mantan tentara Belanda yang kemudian beralih profesi menjadi pedagang es campur.
Pada awalnya, Haji Subagja hanya menjual es campur biasa yang terdiri dari es serut dan sirup merah. Namun, karena persaingan yang ketat dengan penjual es campur lainnya, ia mencoba berinovasi dengan menambahkan santan dan tape singkong ke dalam minumannya.
Hasilnya, minuman baru ini mendapat respon yang baik dari para pembeli. Mereka menyebut minuman tersebut dengan sebutan “es doger”, karena rasanya yang manis dan gurih.
Seiring berjalannya waktu, Haji Subagja terus mengembangkan resep es dogernya dengan menambahkan bahan-bahan lain seperti nangka, kelapa muda dan buah aren.
Ia pun mulai membuka cabang penjualan es doger di berbagai tempat di Bandung. Es doger pun semakin dikenal dan disukai masyarakat luas.
Bahkan, es doger telah menjadi salah satu ikon kuliner kota Bandung hingga saat ini.
Es doger tidak hanya nikmat dinikmati saat cuaca panas, tapi juga saat cuaca dingin. Minuman ini dapat memberikan sensasi hangat dan segar di tenggorokan.