Iklan digital memang memiliki nilai konversi yang tinggi ketimbang periklanan digital yang langsung menuju target audiensnya. Tetapi pada saat yang sama, orang cenderung kurang sensitif terhadap iklan digital. Kebanyakan orang buru-buru menutup atau menekan tombol skip jika iklan muncul ketika dia sedang menggunakan smartphone maupun perangkat lainnya.
Sementara reklame yang masuk dalam kategori media Out of Home (OOH) ternyata masih membuktikan bahwa jenis iklan tersebut masih cukup efektif dalam mencapai target audiensnya, terutama dalam hal marketing. Reklame mempunyai beragam jenis, mulai dari spanduk, poster, brosur, baliho, billboard, dan masih banyak lagi.
Menurut riset dari Nielsen, orang yang melihat iklan di papan billboard memiliki kecenderungan untuk melihat pesan marketing yang ada di dalamnya tidak hanya sekali, tetapi beberapa kali. Kurang lebih sekitar 50% di antaranya akan mengingat pesan marketing tersebut. Hal ini membuat reklame masih menjadi sarana marketing yang efektif untuk mencapai target audiensnya.
Apa Yang Dimaksud Dengan Reklame
Ada sejumlah faktor yang memengaruhi efektivitas dari reklame, misalnya lokasi pemasangan. Lokasi yang strategis cenderung membuat iklan jadi lebih efektif. Semakin ramai lokasi tersebut, semakin besar pula efektivitas Begitu pula desain dan konsep yang menarik, sehingga mampu menarik perhatian audiens lebih mudah.
Hal ini secara kasat mata juga masih bisa kamu lihat dari fenomena artis pasang reklame berjenis billboard beberapa waktu belakangan yang kemudian cukup viral di media sosial. Salah satunya adalah Jerome Polin yang mengirim pesan kepada orang tuanya di Indonesia melalui billboard yang terpasang di Jakarta dan Surabaya.
Sebelumnya, Deddy Corbuzier juga pernah mengiklankan Channel Youtube-nya melalui baliho. Contoh lainnya adalah pengusaha asal Surabaya Tom Liwafa yang memberikan kejutan ulang tahun kepada istrinya dengan menyewa baliho berukuran 4,5×8 meter.