Seluruh dunia sedang pusing menangani wabah corona, lockdown pun sebenarnya hanya mengurangi jumlah pasien yang terpapar tapi tidak bisa menghadang serbuan virus tersebut.
Sebuah virus akan terus hidup dan ada di setiap wilayah, maka jalan terbaik adalah Herd Immunity. Walau hal ini dicaci maki oleh banyak orang namun sistem inilah cara tepat untuk solusi mengurangi pandemi. Kamu sudah tahukan apa itu Herd Immunity, atau ada yang belum tau?
Sederhananya , memang kalau bahasa ilmiah sedikit ribet namun intinya adalah seleksi alam. Siapa yang kuat imun tubuhnya dia bertahan, yang tidak kuat akan meninggal. Memang cara ini terbilang radikal karena akan mengurangi jumlah populasi dunia secara signifikan.
Dengan membiarkan diri terpapar baik secara terinfeksi maupun secara vaksinasi atau bisa kita sebut imunisasi, karena hingga saat ini vaksin covid-19 belum ada jadi negara memberikan opsi dengan membiarkan rakyatnya terpapar dengan sendirinya. Semakin banyak rakyat yang terinfeksi maka otomatis virus tidak menemukan inang baru. Maka pandemi pun akan berhenti dengan sendirinya, namun manusia di bumi harus terpapar setidaknya 70% covid-19.
Bila ini terjadi resikonya kematian jumlah populasi di dunia memang tinggi, tapi teori ini bisa dibilang strategi pasrah seperti di Italia puluhan manusia setiap hari meninggal maka jalan terbaik adalah Herd Immunity.
Sedangkan di Indonesia? Ini hanya opini saja sebenarnya proses herd immunity ini juga dilakukan, tapi tak secara frontal maka diberlakukan social diatancing ini agar mereka yang terinfeksi bisa segera di tangani. Karena SDM dan jumlah populasi warga tidak seimbang.
Belum lagi fasilitas yang tidak memadai membuat banyak perawat juga kesulitan untuk menangani pasien covid-19. Akhirnya bila pasien teramat banyak yang ditakutkan jumlah yang meninggal akan semakin tinggi.
Itulah kenapa berulangkali pemerintah menggaungkan tentang banyak memakan buah, sayur dan juga mengkonsumsi vitamin tambahan. Untuk memperkuat imun tubuh, dan akhirnya kebal terhadap virus covid-19 yang datang. Hingga akhirnya virus tersebut pun tak bisa menginfeksi manusia yang ada di wilayah tersebut, namun resikonya ribuan nyawa memang secara tak langsung di tumbalkan.
Virus ini bukan penyakit biasa, ia hanya bisa disembuhkan dengan vaksinasi bukan obat-obatan. Hanya saja obat membantu imun tubuh menyerang virus tersebut dari dalam, terlihat kejam tapi itulah yang terjadi bila ingin menuntaskan pandemi virus yang sudah menyebar.
Kesalahan utama adalah ketika virus ini awalnya terjadi di China, negara tidak menutup akses pintu untuk virus ini masuk. Jadi nikmati saja Herd Immunity yang dibungkus dengan tata kata yang santun karena sistem itu adalah jalan yang suka tidak suka kita harus terima. Setelah pandemi mereda maka selanjutnya harus di lakukan vaksin pada manusia yang baru lahir dengan nama Imunisasi.
Terlalu radikal memang, tapi itulah hukum alam. siapa yang kuat dia yang bertahan.