Top Choice for Your Business

Klik untuk hubungi kami >> Contact Us

Dapat Memperburuk Kesehatan Mental, Kurangi 9 Kebiasaan Ini

Kesehatan mental penting karena mempengaruhi semua aspek kehidupan. Mulai dari cara berpikir, mengambil keputusan, menyelesaikan masalah hingga bertindak. Kondisi mental yang tidak seimbang dapat mengganggu kesehatan fisik.

Oleh karena itu, kesehatan mental perlu diupayakan setidaknya untuk diri sendiri sekaligus berbagi ilmu dengan orang terdekat. Maka dari itu, kebiasaan di bawah ini perlu dikurangi karena dapat memperburuk kesehatan mental.

Selalu ingin menjadi yang terbaik
Perfeksionis atau selalu ingin unggul memang menjadi salah satu cara untuk meraih kesuksesan. Namun, kebutuhan untuk menjadi sempurna dapat merusak upaya apa pun yang berhasil. Launching Careers In Psychology, Rabu 21 April, psikolog memaparkan dua sisi perfeksionisme.

Ada yang negatif dan sebaliknya, ada yang positif. Perfeksionisme positif dapat membantu seseorang melakukan yang terbaik. Efek positif dari kebiasaan perfeksionisme termasuk menetapkan tujuan yang realistis, menerima kegagalan, dan melihat kesalahan sebagai peluang untuk berbuat lebih baik.

Dengan cara pandang ini, kecemasan dan stres bisa diatasi dan prosesnya bisa lebih menyenangkan. Sedangkan perfeksionisme negatif adalah ambisi yang melampaui kemampuan sendiri. Apa pun yang dilakukan dianggap tidak sempurna, berpegang teguh pada kegagalan, dan selalu bertentangan dengan solusi yang diusulkan.

Baca Juga  Hati-Hati, Ini 5 Tanda Jika Anda Kehilangan Cinta Dalam Rumah Tangga

Postur tubuh yang buruk
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Behavior Therapy and Experimental Psychiatry, hanya dengan duduk tegak dapat mengurangi depresi. Sejumlah penelitian lain menunjukkan postur tubuh yang baik bisa meningkatkan harga diri dan mood.

Plus, postur tubuh yang baik meningkatkan sikap positif, mengurangi kelelahan. Artinya, perhatikan posisi duduk Anda saat bekerja atau membaca. Tingkatkan juga posisi berdiri yang hanya bertumpu pada satu sisi telapak kaki.

Rasa bersalah
Perasaan bersalah yang sering muncul sering kali ditanamkan sejak kecil. Ketika Anda berperilaku apa adanya, karena takut keluarga Anda tidak akan bangga, Anda merasa bersalah. Cengkeraman rasa bersalah semakin erat seiring bertambahnya usia.

Jika rasa bersalah dibiarkan terus berkembang, hal itu dapat menghalangi seseorang untuk memberikan perhatian penuh pada suatu tugas.

Kurang olah raga
Kurang gerak berdampak negatif pada lingkar pinggang, jantung dan kesehatan mental. Olahraga teratur dapat melepaskan endorfin dan bahan kimia yang berkontribusi pada perasaan nyaman. Efek positif lainnya termasuk meningkatkan sistem kekebalan dan menjadi lebih menenangkan.

Baca Juga  Jurnalis Ini Disuruh Bicara sama Pohon oleh Oknum Anggota Polsek Kembangan

Kegagalan salah menilai
Pikiran negatif tidak akan pernah bertahan, baik sekarang maupun di masa depan. Bahkan dengan perasaan gagal itu bisa membesar dan mengganggu kemampuan Anda untuk meraih kesuksesan. Dikelilingi oleh perasaan gagal membuat hidup terasa suram, sengsara, dan putus asa.

Jangan biarkan kebiasaan mengutuk kegagalan merusak kesehatan mental Anda. Mulailah dari awal dan tetapkan tujuan.

Akses berlebihan ke media sosial
Survei yang dilaporkan The Telegraph menemukan 62 persen dari 1.500 pengguna dewasa Twitter dan Facebook merasa tidak memadai dan 60 persen melaporkan kecemburuan karena membandingkan diri mereka dengan pengguna media sosial lainnya.

Tiga puluh persen dari mereka mengatakan bahwa mereka kesepian. Jadi, waspadalah dengan batasan penggunaan untuk meminimalkan efek negatif pada kesehatan mental.

Menggunakan perangkat yang tidak dibatasi oleh waktu
Apa pun yang berlebihan tidak akan memberikan efek yang baik, termasuk menggunakan perangkat tanpa batas waktu. Menurut penelitian dari Journal of Effective Disorders, penggunaan perangkat secara kompulsif dapat memperburuk gejala depresi, kecemasan, stres kronis, dan harga diri rendah.

Ketergantungan
Ketergantungan pada orang lain dan keluarga dapat mengganggu kemampuan seseorang. Faktanya, hubungan yang sehat dan saling memuaskan bisa rusak jika bergantung pada orang lain.

Baca Juga  S.Tiger, produser K-pop, 40 tahun, Ditemukan Meninggal Dunia

Psikologi menggunakan istilah ketergantungan bersama untuk menggambarkan ikatan kimia dari dua pasangan. Tapi sekarang ini banyak digunakan untuk menggambarkan hubungan sepihak.

Kebiasaan bergantung termasuk mengorbankan diri sendiri untuk menjaga orang lain. Itu bahkan bisa terjadi ketika Anda menempatkan keinginan orang lain di atas kebutuhan Anda sendiri. Kecanduan dapat menghilangkan individualitas serta berbahaya bagi kesehatan dan kesejahteraan mental.

Penyesalan 

๐Ÿ’ฆ

Dalam arti kecil, penyesalan adalah keadaan emosi yang sehat selama tidak menjadi kebiasaan. Penyesalan, dari laporan penelitian yang dikutip Psychology Today, lebih sering dialami seseorang di budaya tertentu. Budaya yang memiliki kendali lebih atas pilihan hidup seseorang.

Di sisi lain, dari banyaknya kontrol untuk menentukan pilihan hidup, kebiasaan menyesal dapat menyebabkan depresi, kecemasan, kesulitan berkonsentrasi bahkan merusak pola tidur. Nah, kebiasaan tidur yang buruk juga berdampak pada kesehatan mental.

Dari sembilan daftar kebiasaan buruk di atas, satu per satu bisa diminimalisir demi mendapatkan kesehatan mental.

WhatsApp chat