Top Choice for Your Business

Klik untuk hubungi kami >> Contact Us

Covid-19,SARS,MERS. Mana Lebih Berbahaya?

Covid-19,SARS,MERS. Mana Lebih Berbahaya?

SARS yang muncul pada November 2002 di Tiongkok, menyebar ke beberapa negara lain. Mulai dari Hongkong, Vietnam, Singapura, Indonesia, Malaysia, Eropa (Inggris, Italia, Swedia, Swiss, dan Rusia), hingga Amerika Serikat.

Epidemi SARS yang berakhir hingga pertengahan 2003 itu menjangkiti 8.098 orang di berbagai negara. Bagaimana dengan jumlah korbannya? Setidaknya 774 orang mesti kehilangan nyawa akibat penyakit infeksi saluran pernapasan berat tersebut. 

Bagaimana dengan MERS? Faktanya bisa kita simak dari jurnal di US National Library of Medicine – National Institutes of Health, “Middle East Respiratory Syndrome (MERS) – An update”. Dalam studi tersebut diungkapkan, virus korona yang menyebabkan penyakit MERS pertama kali dilaporkan pada 24 September 2012 oleh seorang dokter di Arab Saudi. MERS tercatat resmi di WHO pada september 2012. 

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), sejak muncul kali pertama pada 2012, MERS telah menewaskan sekitar 858 orang. Penyakit ini tak hanya mewabah pada 2012 saja, tetapi juga pada muncul pada 2016 hingga 2018. 

Baca Juga  Buah yang satu ini bikin heboh! hasilkan puluhan juta per bulan

COVID-19, SARS, dan MERS memang sama-sama disebabkan oleh virus korona. Namun, bila diselisik lebih jauh, ketiganya memiliki tingkat kematian yang berbeda. Menurut ahli, selama epidemi SARS angka kematiannya sama dengan 10 persen.

Komplikasi SARS lebih mungkin terjadi pada lansia. Sekitar setengah dari semua orang yang terinfeksi di atas usia 65 tahun, tak mampu bertahan hidup. Bagaimana dengan MERS?

Menurut catatan WHO, MERS memiliki tingkat kematian sebesar 37 persen. Artinya hampir empat kali lipat daripada SARS. Para ahli di Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengatakan, sekitar 3 atau 4 dari 10 pengidap MERS tak bisa bertahap hidup. Kasus di Arab Saudi terbilang lebih serius, sekitar 22 orang tewas dari 44 kasus yang terjadi.

Andaikan pengidap MERS tak meninggal dunia, ada beberapa komplikasi yang mungkin harus mereka hadapi. Mulai dari pneumonia, gagal ginjal, gagal napas, hingga syok sepsis. Sungguh mengerikan, bukan? 

Lalu, apa kabarnya COVID-19 yang kini tengah mewabah? Menurut data dari GISAID (Global Initiative on Sharing All Influenza Data) secara realtime, pada Jumat 14 Februari 2020, setidaknya sekitar 64,418 orang terinfeksi COVID-19. 

Baca Juga  Viral Bule Ngamuk Sambil Pangku Anak Diduga Tolak Karantina

Dari total tersebut sekitar 1,491 tewas, dan 7,064 orang berhasil pulih dari serangan virus misterius tersebut. Artinya, tingkat kematian virus korona Wuhan ini sekitar 2,3 persen. 

Hal yang perlu ditegaskan, meski dalam hitung-hitungan COVID-19 tidak semengerikan SARS dan MERS, jangan sekali-kali meremehkan penyakit ini. Alasannya jelas, penyakit ini bisa menimbulkan pneumonia berat yang berujung pada kematian. 

WhatsApp chat