Top Choice for Your Business

Klik untuk hubungi kami >> Contact Us

Bisa Jadi Penyakit Serius Jika Sakit Kepala Ini Diabaikan

Melansir dari Healthline, World Health Organization (WHO) memperkirakan hampir sebagian orang dewasa di seluruh dunia akan mengalami sakit kepala tahun ini.

Biasanya, sakit kepala akan pergi begitu saja tanpa menyebabkan penyakit lainnya. Bahkan, banyak sakit kepala kronis seperti migrain atau sakit kepala kluster, tidak dianggap sebagai gejala dari gangguan yang parah.

Berikut penjelasan mengenai sakit kepala dan gejala lainnya.

1. Sakit kepala seperti menekan kepala

Sakit kepala yang intens adalah yang paling umum dialami oleh sebagian besar orang. Biasanya bilateral, artinya bedampak pada kedua sisi kepala. Karena itu, rasanya kepala seperti tertekan dari kedua sisi.

Sakit kepala tipe ini dapat berkaitan dengan stres atau sistem mukuloskeletal. Kamu dapat mengatasinya dengan mengonsumsi obat-obat tanpa resep seperti ibuprofen dan aspirin.

2. Sakit kepala disertai mual, muntah, atau sensitif pada suara dan cahaya

Jika sakit kepala disertai dengan rasa mual, muntah, atau sensitif pada suara dan cahaya, itu adalah gejala umum dari migrain. Sakit kepala migrain ini menyebabkan sensasi berdenyut yang terjadi hanya pada satu sisi.

Diyakini bukan penyakit yang mengancam, namun dapat berdampak pada kesehatanmu. Mengutip dari The Migrain Trust, migrain umum terjadi pada orang dengan rentang usia 30-40 tahun. Lalu menurut the Office on Women’s Health, 75% orang yang terkena migrain adalah perempuan.

Jika mengalami migrain, penting untuk mencari tahu penyebabnya. Faktornya yang menyebabkan migrain di antaranya obesitas, diabetes, depresi, hipertensi, dan hal-hal yang menimbulkan stres. Ada berbagai cara untuk mengatasi migrain, mulai dari obat resep, obat bebas resep, hingga tindakan alternatif atau pengobatan herbal.

3. Sakit kepala yang membuatmu terbangun

Terbangun karena sakit kepala merupakan gejala umum dari sakit kepala kluster. Sama seperti migrain, sakit kepala kluster seringkali terjadi pada satu sisi saja. Sakit kepala kluster terjadi dalam pola disebut kluster periodik, yang rasa sakitnya cukup intens pada suatu waktu tertentu dan mencegahmu untuk tidur. Terkadang, sakit kepala kluster berpusat pada satu mata saja atau keduanya.

Sakit kepala kluster ini dapat melemahkan tubuh, jadi cari tahu penyebabnya. Ini dapat disebabkan oleh kondisi medis seperti tekanan darah tinggi, sindrom sleep apnea, dan tumor otak.

Selain itu, depresi dan berhenti konsumsi kafein juga dapat menyebabkan sakit kepala kluster. Kamu dapat mengatasinya dengan minum obat-obat rumahan seperti suplemen magnesium, melatonin, dan krim capsaicin. Pengobatan lain dapat berupa oksigen suplemental, pengobatan triptan, dan obat intravena dihydroergotamine (DHE).

4. Sakit kepala disertai demam atau leher yang kaku

Sakit kepala yang disertai dengan demam atau leher kaku boleh jadi mengindikasikan encephalitis atau meningitis. Encephalitis adalah inflamasi otak, sedangkan meningitis adalah inflamasi pada membran yang mengelilingi otak.

Ketika terjadi karena infeksi parah, kedua kondisi dapat menjadi fatal. Sistem kekebalan tubuh yang terganggu, diabetes mellitus, dan penggunaan obat penekan sistem kekebalan tubuh dapat membuatmu lebih rentan terhadap infeksi ini. Infeksi ini dapat ditangani dengan terapi antibiotik intravena.

5. Thunderclap headache

Thunderclap headache dideskripsikan sebagai sakit kepala mendadak yang terasa seperti tersambar petir dalam waktu singkat. Sakit kepala ini terjadi dalam waktu 60 detik atau kurang dari itu dan menyebabkan sakit yang menyiksa. Thunderclap headache ini dapat disebabkan oleh pendarahan dalam otak setelah terjadi pecahnya aneurisma arteri, stroke, atau luka lainnya.

Rasa sakit kepala ini dapat terjadi di bagian kepala maupun dan menyebar sampai leher atau bahkan ke punggung bawah. Rasa sakit yang intens ini dapat bertahan selama satu jam atau lebih, dan diiringi dengan rasa pusing, mual, atau hilang kesadaran. Meningitis, encephalitis, dan tumor otak dapat menjadi memicu sakit kepala ini.

Hipertensi juga jadi penyebab umum thunderclap headache. Penanganan sakit kepala ini tergantung pada penyebabnya. Jadi, penting untuk berkonsultasi dengan dokter jika mengalami sakit kepala ini.

6. Sakit kepala setelah cedera kepala

Trauma kepala apapun yang menyebabkan sakit kepala membutuhkan perhatian medis secepatnya. Pasalnya, sakit kepala setelah terjadi cedera apapun pada kepala dapat mengindikasikan gegar otak.

Geger otak adalah risiko tertentu jika sakit kepala berlanjut dan semakin parah setelah cedera. Bahkan, kepala yang terjedot dapat berpotensi menyebabkan pendarahan dalam otak.

sumber: popbela.com

WhatsApp chat