Kafein menyebabkan ketagihan karena cara zat ini mempengaruhi otak manusia. Setelah kafein dikonsumsi, zat ini diserap usus kecil dan larut ke dalam aliran darah. Karena bahan kimia ini larut dalam air dan lemak, ia mampu menembus penghalang darah-otak dan masuk ke otak.
Kafein bertindak sebagai antagonis reseptor adenosin. Secara fungsional, kafein akan menghasilkan berbagai efek yang berlawanan dengan adenosin, termasuk dalam menghasilkan rasa lelah.
Kelebihan adenosin memberi isyarat pada kelenjar untuk mengeluarkan adrenalin. Efek kafein ini semakin meningkatkan kewaspadaan dan mengurangi rasa lelah.
Jika anda mengkonsumsi kafein secara teratur, kimia otak dan karakteristik fisik sebenarnya berubah seiring waktu. Sel-sel otak akan mulai menumbuhkan lebih banyak reseptor adenosin dalam upaya mempertahankan keseimbangan. Saat inilah toleransi terhadap kafein anda berkembang.
Perlu dicatat bahwa kafein bisa menjadi kebiasaan yang sulit untuk dihilangkan. Banyak orang akan mengalami gejala penarikan ketika mencoba mengurangi asupan kafein.
Untuk mencegah kecanduan kafein, banyak para ahli merekomendasikan batas aman konsumsinya 400 miligram (mg) per hari. Ini setara dengan 4 cangkir kopi per hari.