Aksi warga Aceh yang menyelematkan pengungsi Rohingya pada Kamis (25/6) menuai banyak pujian hingga menjadi sorotan media internasional. Diketahui, sebanyak 94 pengungsi Rohingya sempat terombang-ambing di di perairan Seunuddon, Aceh Utara, sebelum akhirnya diselamatkan oleh nelayan setempat.Playvolume00:00/01:12Ariana Grande’s Midsommar themed birthday partyTruvidfullScreen
Para nelayan disebut melihat perahu reyot yang berisi hampir 100 orang pengungsi Rohingua, termasuk lusinan anak-anak, pada Rabu (24/6). Mereka berulang kali mendesak pihak berwenang untuk bertindak.
Namun, pihak berwenang mengatakan bahwa puluhan pengungsi Rohingya tersebut tidak dapat dibawa ke pantai karena ada risiko penularan virus corona (COVID-19). Warga pun nekat menyelamatkan para pengungsi tersebut dan berlayar dengan tali untuk menambatkan kapal ke tempat yang aman.
“Kami tidak khawatir tentang masalah (dengan pihak berwenang) karena kami percaya bahwa apa yang kami lakukan adalah hal benar,” tutur salah satu warga bernama Nasruddin Guechik, dilansir The Guardian pada Sabtu (27/6). “Kami menangis hanya dengan melihat para pengungsi.”
Kisah kemanusiaan ini lantas menjadi bahan perbincangan di media sosial. Aksi warga Aceh yang nekat mengabaikan peringatan pihak berwenang demi menyelamatkan para pengungsi menuai banyak pujian.
“Pujian dan rasa hormat kami bagi nelayan Aceh yang bersikeras untuk menurunkan 100 pengungsi #Rohingya di Aceh Utara kemarin. Pahlawan sejati kemanusiaan. Tim kami telah mendukung para nelayan, masyarakat lokal dan pemerintah setempat. #PanglimaLaot #AdatAceh,” tulis seorang warganet. “Warga Aceh jemput pengungsi Rohingya. Jika pemerintah tak mau ngasih makan, atas nama kemanusiaan warga akan bergotongroyong membantunya.. Salut,” tambah warganet lain.
“Ketika pemerintah Asia Tenggara melarang pengungsi Rohingya melarikan diri dari genosida, masyarakat Aceh di Indonesia memberikan sambutan yang manusiawi,” komentar seorang warganet. “Aksi kemanusiaan terbaik oleh rakyat Indonesia di Aceh. Salut,” timpal politisi Gerindra, Dahnil Anzar Simanjutak.
Sejumlah media asing juga menyoroti kisah kemanusiaan di Aceh ini. Media AFP misalnya, merilis artikel berjudul “Pengungsi Rohingya Ditarik ke Pantai Oleh Orang Indonesia yang Bersimpati”. Kemudian media The Guardian menyoroti bagaimana warga Aceh nekat mengabaikan peringatan pihak berwenang untuk menyelamatkan pengungsi Rohingya.
Di sisi lain, selama beberapa bulan terakhir pemerintah di seluruh Asia Tenggara berulang kali menolak perahu yang membawa pengungsi Rohingya dengan dalih kekhawatiran atas virus corona. Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin, telah menyatakan bahwa pihaknya tidak bisa lagi menerima pengungsi Muslim Rohingya dari Myanmar karena Negeri Jiran kini telah kewalahan oleh pandemi corona.
Namun, pihak berwenang mengatakan bahwa puluhan pengungsi Rohingya tersebut tidak dapat dibawa ke pantai karena ada risiko penularan virus corona (COVID-19). Warga pun nekat menyelamatkan para pengungsi tersebut dan berlayar dengan tali untuk menambatkan kapal ke tempat yang aman.
“Kami tidak khawatir tentang masalah (dengan pihak berwenang) karena kami percaya bahwa apa yang kami lakukan adalah hal benar,” tutur salah satu warga bernama Nasruddin Guechik, dilansir The Guardian pada Sabtu (27/6). “Kami menangis hanya dengan melihat para pengungsi.”
Kisah kemanusiaan ini lantas menjadi bahan perbincangan di media sosial. Aksi warga Aceh yang nekat mengabaikan peringatan pihak berwenang demi menyelamatkan para pengungsi menuai banyak pujian.
“Pujian dan rasa hormat kami bagi nelayan Aceh yang bersikeras untuk menurunkan 100 pengungsi #Rohingya di Aceh Utara kemarin. Pahlawan sejati kemanusiaan. Tim kami telah mendukung para nelayan, masyarakat lokal dan pemerintah setempat. #PanglimaLaot #AdatAceh,” tulis seorang warganet. “Warga Aceh jemput pengungsi Rohingya. Jika pemerintah tak mau ngasih makan, atas nama kemanusiaan warga akan bergotongroyong membantunya.. Salut,” tambah warganet lain.
“Ketika pemerintah Asia Tenggara melarang pengungsi Rohingya melarikan diri dari genosida, masyarakat Aceh di Indonesia memberikan sambutan yang manusiawi,” komentar seorang warganet. “Aksi kemanusiaan terbaik oleh rakyat Indonesia di Aceh. Salut,” timpal politisi Gerindra, Dahnil Anzar Simanjutak.
Sejumlah media asing juga menyoroti kisah kemanusiaan di Aceh ini. Media AFP misalnya, merilis artikel berjudul “Pengungsi Rohingya Ditarik ke Pantai Oleh Orang Indonesia yang Bersimpati”. Kemudian media The Guardian menyoroti bagaimana warga Aceh nekat mengabaikan peringatan pihak berwenang untuk menyelamatkan pengungsi Rohingya.
Di sisi lain, selama beberapa bulan terakhir pemerintah di seluruh Asia Tenggara berulang kali menolak perahu yang membawa pengungsi Rohingya dengan dalih kekhawatiran atas virus corona. Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin, telah menyatakan bahwa pihaknya tidak bisa lagi menerima pengungsi Muslim Rohingya dari Myanmar karena Negeri Jiran kini telah kewalahan oleh pandemi corona.
Sumber : wowkeren.com