Yuk, kurangi demi perkembangan kualitas diri
Pastinya kita gak mau kan, kalau kerugian menghampiri kita akibat kendurnya kebiasaan baik yang sudah kita jalani selama ini. Jangan sampai manfaat yang selama ini kita dapat dari kebiasaan baik yang secara konsisten kita jalankan itu menjadi berkurang dikarenakan tidak konsistennya kita dalam melakukannya.
Enam hal di bawah ini hendaknya kita kurangi jika memang ingin terus konsisten menjalankan kebiasaan baik.
1. Terlalu sering menghabiskan waktu percuma dengan teman
Yang disayangkan jika terlalu sering nongkrong adalah waktu yang terus berjalan dan berkurang tanpa ada manfaat yang didapat. Sangat disayangkan, padahal waktu-waktu itu bisa dipergunakan untuk melakukan aktivitas lain yang lebih berdampak baik bagi perkembangan kualitas diri.
Bukan berarti nongkrong itu adalah perilaku yang salah ya, hanya saja kita juga harus mengerti kapan saat yang tepat untuk nongkrong, dan apa yang bisa didapat dari hal tersebut.
2. Menunda pekerjaan, menganggap masih ada nanti, besok, atau lusa
Bagi seseorang yang ingin bangkit dari kebiasaan suka menunda pekerjaan seperti ini harus meyakini bahwa semakin lama pekerjaannya ditunda, maka semakin lama pula impiannya akan berhasil diraih. Semakin banyak waktu yang dibuang percuma, semakin banyak kerugian yang didapat.
Usia akan semakin berkurang, kesempatan dan kekuatan tenaga juga tidak selamanya sama banyak dengan hari-hari sebelumnya. Jadi tidaklah baik jika pekerjaan tidak diselesaikan dengan segera, beban semakin menumpuk, hati pun makin gelisah.
3. Merasa berpuas diri karena memiliki kebiasaan yang lebih baik dibanding orang lain
Jika kita mempunyai kebiasaan atau hobi yang memang lebih bermanfaat dari orang lain, jangan merasa berpuas diri. Yang perlu dilakukan adalah terus mengusahakan bagaimana caranya supaya kita dapat terus menjalankan kebiasaan baik itu dengan konsisten dan berkelanjutan.
Apabila kita merasa berpuas diri dan bangga terhadap kebiasaan baik yang kita punya, maka dikhawatirkan hal tersebut akan melalaikan kita sehingga lama-kelamaan motivasi diri kita untuk menjalankan kebiasaan baik itu menjadi terkikis dan menghilang.
4. Berada di lingkaran pergaulan yang buruk, tapi gak segera keluar dari lingkaran itu
Bukanlah hal yang baik jika berada di lingkungan pergaulan buruk secara terus-menerus tanpa ada fondasi diri yang kuat, bukannya meningkatkan kualitas diri, bisa-bisa nanti akan terpancing untuk mencicipi dan masuk ke dalam pergaulan yang buruk tersebut.
Sikap berhati-hati dan saling mengingatkan satu sama lain amat penting untuk diterapkan, karena kalau bukan kita yang peduli pada diri sendiri, lalu siapa lagi?
5. Menyepelekan persiapan untuk masa depan yang mestinya disiapkan mulai sekarang
Setiap orang memiliki masa depan yang menjadi tanggung jawabnya sendiri, masa depan itu dipengaruhi dengan apa yang dilakukannya saat ini. Jika masa lalu sudah berjuang dan bekerja keras, bisa jadi saat ini tinggal menikmati hasilnya.
Soal masa depan, kita memang harus berjuang sejak saat ini juga untuk mempersiapkannya, jangan sampai ketika waktu telah berlalu dan usia telah menua lalu muncul penyesalan yang tak berguna.
6. Merasa masih punya banyak waktu untuk bersenang-senang
Rencana yang telah tertata bisa saja berubah karena hal-hal genting yang tiba-tiba datang dan mendesak harus diselesaikan. Bisa jadi nanti kita mau ini mau itu, namun ternyata yang terjadi lain dengan yang ada dalam gambaran pikiran.
Kita tak dapat menduga seperti apa takdir tuhan yang akan terjadi nanti, bahkan cuaca mendung saja belum tentu hujan. Jadi, pergunakan waktu dengan baik dan jangan sampai terbuang percuma.